Sidoarjo (Kabarpas.com) – Sekitar 18 perwakilan dari Komisi VII DPR RI yang membidangi energi, sumber daya mineral, ristek dan dikti melakukan sidak ke lokasi rencana pengeboran gas dan minyak di sumur TA 1, tepatnya di Desa Kedung Banteng, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo. Jumat (22/01/2016).
“Kami akan mengirimkan surat resmi kepada Menteri ESDM dan Dirjen Migas bahwa kondisi di Sidoarjo seperti ini. Banyak warga yang menolak dilakukan pengeboran dan ada juga yang setuju dengan rencana Lapindo,” ujar pimpinan rombongan Komisi VII DPR RI F-PKB, Syaikhul Islam Ali kepada Kabarpas.com usai melihat kondisi warga di lokasi sumur TA 1.
Syaikhul menegaskan bahwa terkait teknik keselamatan, siapa pun boleh memberikan argumen. Akan tetapi, nyatanya di lapangan banyak warga yang tidak setuju jika Lapindo melakukan pengeboran.
“Bagi warga yang menolak bisa memberikan pernyataan dukungan tanda tangan jika tidak setuju. Sementara bagi yang mendukung perlu kami pertimbangkan juga. Tetapi, kami sudah melihat bahwa banyak warga yang menolak. Karena aspirasi itu yang kami lihat adalah yang mayoritas,” tegasnya kepada Kabarpas.com.
Sementara itu, Asrikul salah satu warga Desa Kedung Banteng mengaku setuju, kalau Lapindo melakukan pengeboran di wilayahnya. Menurutnya, selama hal itu bisa bermanfaat buat orang banyak, ia tidak mempermasalahkan. “Saya setuju Lapindo mengebor di sini. Karena hasilnya nanti buat orang banyak,” ujarnya.
Namun, di sisi lain, juga terdapat banyak warga yang melakukan aksi penolakan. Bahkan, sebelumnya di tempat yang sama, puluhan warga mendatangi lokasi sumur TA 1 untuk melakukan demo aksi penolakan rencana pengeboran gas Lapindo tersebut. (and/tin).