Sidoarjo (Kabarpas.com) – Kepala Balai Tehnik Perkeretaapian wilayah Jawa bagian Timur, Widodo, mengaku akan tetap mempertahankan perlintasan kereta api yang ada di Porong Sidoarjo. Meski begitu, pihaknya akan tetap melakukan relokasi rel dari Tulangan ke Gunungangsir, Beji, Kabupaten Pasuruan, yang saat ini sudah tahap pembebasan lahan. Jumat (26/02/2016).
“Wilayah Porong akan kami pertahankan seperti saat ini. Namun, kami akan meningkatkan level siaga banjir. Dan selanjutnya akan direlokasi dari Tulangan sampai Gununggangsir, Beji, Pasuruan,” kata Widodo kepada Kabarpas.com.
Dijelaskan, saat ini pihaknya sudah melakukan pembebasan lahan di wilayah Gununggangsir dan sudah berjalan sekitar 10 hingga 11 persen. Jaraknya sekitar 18 kilometer. Ia mengatakan, setelah pembebasan lahan itu selesai, pihaknya baru akan mengkerjakan infrastrukturnya. Diperkirakan satu hingga dua tahunan kedepan akan selesai. “Ya paling tidak tahun 2019 sudah bisa dioperasikan,” imbuhnya.
Menurutnya pembebasan lahan itu tentu terdapat kendala. Salah satunya terkait harga tanah yang mahal. Namun, pihaknya akan melakukan sosislisasi ke masyarakat berapa nilai tanah yang disepakati. “Setelah masyarakat sepakat itu lah yang akan dilakukan penggantiannya,” ucapnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, sejumlah wilayah yang ada di Kabupaten Sidoarjo mengalami bencana banjir. Sedikitnya 7 dari 18 kecamatan di Kabupaten Sidoarjo terendam banjir dengan ketinggian bervariasi antara 50 centimer sampai dengan 1 meter.
Banjir juga menggenangi rel kereta api yang ada di sekitar Porong Sidoarjo. Akibatnya 30 perjalanan kereta api yang melewati jalur tersebut menjadi terhambat. PT KAI mengaku, karena bencana banjir ini pihaknya mengalami kerugian sampai dengan ratusan juta rupiah setiap harinya. (and/tin).