Sidoarjo (Kabarpas.com) – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Sidoarjo ke-157. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mengelar pawai budaya yang diikuti sekitar 51 peserta dari SKPD, BUMD, TNI dan perwakilan dari 18 kecamatan di Sidoarjo. Pawai budaya yang merupakan puncak dari HUT Sidoarjo tersebut dilaksanakan di selatan Alun-alaun Sidoarjo, tepatnya di perempatan Jalan Ahmad Yani Sidoarjo, Minggu (21/02/2016).
Acara pawai budaya ini dibuka langsung oleh Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah yang didampingi Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin, Kapolres Sidoarjo AKPB M Anwar Nasir, Ketua DPRD Sidoarjo, Sulamul Hadi Nurmawan, Dan Pasmar Britjen Marinir Lukman, Dandim 0816 beserta undangan yang lain dengan memukul kentongan dari bambu.
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mengatakan, kegiatan pawai budaya tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan peringatan HUT Sidoarjo ke-157. Selain itu pula untuk melestarikan budaya lokal agar lebih dikenal oleh seluruh masyarakat di wilayah setempat dan juga warga di luar Sidoarjo pada umumnya.
“Setiap tahun Pemkab Sidoarjo selalu mengadakan kegiatan pawai budaya ini. Selain untuk melestarikan budaya juga untuk menarik para wisatawan lokal maupun luar untuk datang ke Sidoarjo,” kata pria yang akrap disapa Abah Ipul itu kepada Kabarpas.com saat ditemui di lokasi.
Pantauan Kabarpas.com. para peserta pawai budaya ini menempuh jarak sekitar 3 kilometer, yaitu dengan melewati Jalan Ahmad Yani menuju Jalan Thamrin, Jalan Pahlawan dan berahkir di parkir timur Gor Delta Sidoarjo.
Acara pawai budaya ini menarik simpatik dan perhatian warga Sidoarjo dan sekitarnya. Bahkan, ribuan masyarakat mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua tumplek blek di sekitar lokasi hanya untuk melihat lebih dekat kemeriahan acara tersebut. Namun, masih ada warga yang menilai bahwa pawai ini masih perlu ditingkatkan mulai dari pengamanannya hingga konsep acaranya.
Solaita (19), salah satu warga asal Jakarta yang saat itu melihat berlangsungnya acara tersebut mengatakan, ke depan pawai budaya ini harus lebih baik dan meriah lagi.
“Ya, kalau bisa jangan sama dengan tahun ini, Mas. Karena ini menurut saya biasa-biasa saja dan masih sama dengan pawai budaya tahun lalu,” cetus gadis yang baru semester dua di salah satu perguruan tinggi di Sidoarjo itu.
Sementara itu menurut, Hariyanto, salah satu warga Sidoarjo mengaku senang dengan adanya pawai tersebut. Menurutnya, dengan diadakannya pawai budaya, masyarakat Sidoarjo bisa mengetahui sekilas sejarah kerajaan Jenggala atau kesenian musik patrol yang dimilki oleh Kabupaten Sidoarjo.
“Senang juga, karena bisa menambah wawasan kebudayaan. Untuk ke depannya kalau bisa pengamanannya lebih ditingkatkan lagi,” ucapnya.
Meskipun pada saat berlangsungnya pawai sempat diguyur hujan beberapa menit. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat masyarakat untuk menyaksikan sampai tuntas. Pawai budaya itu di ahkiri dengan aksi drumband Akademi Angkatan Laut beserta 5 kendaraan tempur Tank dari Korp Marinir yakni 2 unit Tank PT,T6, 2 unit Tank BMP-3F dan 1 unit kendaraan tempur jenis LVTT-41 yang di naiki oleh masyarakat Sidoarjo. (and/gus).














