Andika Saputra, Sidoarjo
(Kabarpas.com) – BERBEKAL sepeda ontel dan gerobak yang berisi ratusan buku bacaan. Seorang pria bernama Asoka Achmad Nasocha, warga Dusun Tambaksari, Desa Tambakrejo, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo ini, rela ngontel keliling dari desa satu ke desa lainnya, dan juga dari sekolah satu ke sekolah lain. Hanya untuk menarik minat baca para warga dan siswa.
Saat ditemui wartawan Kabarpas.com, Selasa (26/01/2016) siang. Pria berusia 24 tahun tersebut menceritakan, untuk menarik minat baca warga dan siswa tersebut. Ia pun harus berangkat mulai pagi sampai sore hari untuk berkeliling ke desa-desa dan juga ke sekolah sekolah yang ada di wilayah Sidoarjo.
Bagi Asoka, setiap satu genjotan tarikan sepeda perpustakaan yang ia bawa adalah kelezatan bahagia untuknya. Dan saat melihat kerumunan banyak orang sedang membaca buku-bukunya adalah surga baginya.
Selain itu, ia mengatakan, di gerobak ontelnya itu dirinya menyediakan buku-buku bacaan ringan. Sementara buku bacaan berat ia taruh di perpustakaan rumah. Namun, jika ada yang memesan, keesokan harinya akan dia bawakan. Kata Asoka, untuk sementara buku yang banyak disukai pembaca adalah buku anak-anak. Sedangkan untuk buku umum yaitu buku resep masakan, kesehatan, biografi, motivasi dan pengembangan diri dan buku keagamaan.
“Selain menyediakan buku-buku bacaan. Saya juga mengajak adik-adik untuk berdialog bahasa Inggris, mengajari bahasa Inggris, games berbahasa Inggris, serta menonton video bahasa Inggris ,” tutur pria kelahiran Jember tersebut.
Lebih lanjut, ia menambahkan, kalau dirinya juga menyediakan crayon warna untuk para siswa yang gemar menggambar agar jiwa seni dalam diri mereka semakin terasah. Karena menurutnya, dengan mengajarkan seni kepada anak-anak itu penting sebagai cara memperhalus hati yang berpengaruh pada sifat. “Seni adalah salah satu cara dalam mengenal Tuhan lebih dekat,” imbuhnya.
Selain itu dirinya berharap, agar setiap orang maupun siswa yang membaca di perpustakaannya semakin sadar akan pentingnya dan keampuhan membaca. Sehingga mereka (pembaca.red) paham dan sadar mana saja yang harus diutamakan dan diprioritaskan dalam hidup.
“Saya sering mengajarkan kepada para siswa saya ataupun anak-anak yang membaca , agar hidup dengan dipenuhi rasa cinta. Di manapun kita berada, pancarkan cahaya cinta. Karena orang berilmu itu ibarat bulan purnama dalam gelap gulitanya malam,” pungkasnya. (***/tin).