Oleh: Gus Haidar Hafeez
Kau ajari aku tersenyum
Dengan kau tidak marah
Innallaha maas sabirin
Sesungguhnya orang orang sabar disokong Tuhan
Kau hanya tersenyum
Hingga pembencimu terekam kalam
Menjadi allahab yang tangannya binasa
.
Yaa Rasul salam alaika…
Kau ajari kami doa
Dengan kau doakan
Penimpuk penimpuk Taif
Dengan fakfu anhum wahfirlahum
Hingga dengan rahmat Tuhan
Kau ajari aku wa syawirhum fil amri
.
Yaa Rasul salam alaika…
Kau rindukan kami kami
Bersamamu kelak di surga
Dengan kau bekali kami tiket surga syafaatmu
Timbunan dosa yang tak mungkin kami panggul serta menyeberangi siratal mustakim
Dengan syafaatmu bagi kami serupa amnesti atas dosa dosa kami
.
Yaa Rasul salam alaika…
Masih terngiang olehku jelang wafatmu
Kau pinta sakit naz irruh manusia sejagat
Di jalan Tuhan kau peram syatan tujuh puluh tujuh pedang naz irruh
Tak terbayang sakitmu melebihi sakit kami kami
Sakitmu melebihi kematian di jalan sakit akut yang komplikasi
Sakit yang seumpa kami jeritannya menjadikan kami terpental
Hingga nauzubilah terlempar jauh dari agamamu
.
Yaa Rasul salam alaika…
Kau selamat kan kami
Dengan kau pinta derita dicabut nyawa dari raga kami
Derai airmata kami belumlah cukup
Sebagai sesaji atas derita jelang wafatmu
Shalat shalat shalat
Pesanmu untuk kami
.
Yaa Rasul salam alaika…
.
Rumahsastra 111216__
___________________________________________
*Setiap Minggu Kabarpas.com memuat rubrik khusus “Ruang Sastra”. Bagi Anda yang memiliki karya sastra, baik berupa cerita bersambung (cerbung), cerpen maupun puisi. Bisa dikirim langsung ke email kami: redaksikabarpas@gmail.com. Untuk setiap karya yang dimuat dalam rubrik “Ruang Sastra” akan mendapatkan merchandise menarik dari Kabarpas.com.