Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Teras · 7 Okt 2014

Seekor Tapir Mungil Lahir di Penangkaran TSI II Prigen


Seekor Tapir Mungil Lahir di Penangkaran TSI II Prigen Perbesar

Prigen (Kabarpas.com) – Untuk pertama kalinya seekor bayi tapir berjenis kelamin betina, lahir di Taman Safari Indonesia (TSI) II Prigen, Kabupaten Pasuruan. Satwa yang tergolong langka ini berhasil dilahirkan dalam penangkaran. Selasa, (07/10/2014).

Pantauan Kabarpas.com, bayi tapir ini terlihat begitu lucu dan menggemaskan saat diperlihatkan pada sejumlah awak media. Namun, sayangnya satwa mungil itu masih tampak malu-malu dari sorotan kamera wartawan. Sebab ia terus bersembunyi di balik tubuh gendut induknya.

Satwa yang dalam bahasa latin dinamai Tapirus Indicus itu dilahirkan secara normal dari pasangan induknya, pejantan bernama Billy (5) dengan betina bernama Herlina (6), pada 2 Oktober lalu di tempat penangkaran TSI Prigen, Pasuruan.

Suhadi (43), keeper tapir di TSI II Prigen mengatakan, kehadiran satwa langka asli Pulau Sumatera itu berada dalam kandungan selama 14 bulan dan memiliki bobot sekitar sembilan kilogram saat dilahirkan. “Kami sangat menantikan kelahiran bayi tapir ini. Dengan adanya si bayi, kini jumlah tapir di TSI II Prigen menjadi tiga ekor,” imbuhnya.

Selain itu ia juga mengatakan, bahwa kelahiran bayi tersebut menjadi catatan sukses tersendiri bagi TSI II Prigen, karena umumnya tapir baru bisa bereproduksi setelah 10 tahun berada dalam penangkaran.

“Binatang yang memiliki belalai pendek ini merupakan hewan herbivora yang dilindungi. Mereka sulit beradaptasi dengan lingkungan yang cepat berubah, karenanya kehidupan satwa berkelir hitam dan putih itu lebih terjamin di tempat penangkaran, ketimbang di alam liar,” terangnya kepada Kabarpas.com, saat ditemui di lokasi.

Lebih lanjut ia menambahkan, sejak dilahirkan bayi tapir yang belum dinamai tersebut, dijadikan satu dengan sang induk betina, di dalam kandang yang berada di area exhibit. Sedangkan sang pejantan berada di luar kandang yang ditutupi kawat memutar. “Baik bayi tapir maupun kedua induknya sempat ditempatkan di Baby Zoo, akan tetapi kemudian dipindahkan, agar sang bayi tetap sehat dan tidak stress,” Pungkasnya. (ajo/uje).

Artikel ini telah dibaca 13 kali

Baca Lainnya

Cerdas Berdemo, Mahasiswa Harus Tingkatkan Reponsif Membaca dan Diskusi

27 September 2019 - 09:42

Tips Menambah Daya Ingat

19 Desember 2018 - 12:55

Inilah 5 Tips Aman Pencopet Saat Libur Lebaran

18 Juni 2018 - 16:15

Sungai Dayang, Potensi Wisata Kabupaten Pasuruan yang Belum Dilirik

1 April 2018 - 17:42

Liga Champions 2018 Babak 16 Besar Akan Dimulai Dini Hari Nanti

6 Maret 2018 - 19:43

Denting Waktu

7 Januari 2018 - 19:07

Trending di Teras