Pasuruan (Kabarpas.com) – Ratusan orang warga dan santri yang tergabung dalam komunitas Jejaring Masyarakat Air Bersih dan Sanitasi (Jemaris) Kota dan Kabupaten Pasuruan. Mengikuti Jambore Jemaris yang dipusatkan di GOR Untung Surapati Kota Pasuruan.
“Acara Jambore Jemaris ini kami gelar dalam rangka untuk memberikan bimbingan kepada anggota Jemaris, guna ikut mempercepat pengambil alihan tanggung jawab program air bersih dan sanitasi di lingkungan masyarakat, khususnya yang ada di wilayah Pasuruan,” kata Arif Lukman Hakim, Manager Program USAID Kota dan Kabupaten Pasuruan. Saat ditemui Kabarpas.com di sela-sela acara. Jumat, (15/01/2016).
Menurutnya, saat ini pemenuhan air bersih dan kesehatan lingkungan masih belum bisa memenuhi harapan masyarakat yang ada di wilayah Kota dan Kabupaten Pasuruan. Oleh karena itu, kata dia dengan digelarnya Jambore Jemaris tersebut, diharapkan bisa melanjutkan program pihaknya dalam rangka pemenuhan air bersih dan sanitasi di masyarakat.
“Masyarakat masih belum bisa memenuhi kebutuhan air bersih dan mengelola sanitasi dengan baik. Hal itu diperparah dengan rendahnya pendapatan masyarakat. Sehingga upaya pemecahan masalah yang disebabkan oleh sanitasi yang buruk itu masih belum menjadi prioritas,” terangnya.
Dijelaskan, belum ditemukannya pemecahan masalah terkait sanitasi yang masih buruk itu, dikarenakan rendahnya akses air bersih dan sarana sanitasi.”Padahal di awal tahun 2014 kami telah membangun sembilan lokasi sanitasi dan enam lokasi penyediaan air bersih, “ imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa program untuk kepentingan masyarakat tersebut difasilitasi oleh USAID – IWINS yang bekerjasama dengan Field Indonesia. Program tersebut akan berkelanjutan dengan membentuk 15 kelompok tim pengelola Ipal Komunal dan instalasi air bersih, dan telah terbangun sembilan Ipal yang masing masing berukuran 192 m3. Serta enam unit instalasi air bersih yang tersebar di wilayah Kota dan Kabupaten Pasuruan.
“Pada Jambore Jemaris ini diikuti oleh sebanyak 450 orang anggota. Untuk itu, diharapkan mereka bisa mandiri dan melanjutkan program dari USAID – IWINS dan Field Indonesia, yang akan berakhir pada September mendatang,” pungkasnya. (ajo/tin).