Pasuruan (Kabarpas.com) – Ratusan buruh yang tergabung dalam Sarikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumusi) Kabupaten Pasuruan mengeruduk Kantor Bupati Pasuruan, di komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan, jalan Hayam Wuruk Kota Pasuruan. Kamis, (07/01/2016).
Para buruh yang berasal dari sejumlah perusahaan di kabupaten setempat itu, berusaha untuk masuk ke dalam komplek gedung Pemkab setempat, guna menemui Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf. Namun, mereka sempat dihadang oleh petugas kepolisian dan Satpol PP. Sehingga terjadi aksi saling dorong diantara keduanya.
Akan tetapi, setelah perwakilan dari buruh bernegosiasi dengan aparat pengamanan. Para buruh yang sebagian besar wanita itu akhirnya diperbolehkan masuk ke dalam komplek gedung perkantoran Pemkab setempat. Mereka pun kemudian duduk di depan kantor Bupati Pasuruan dengan tertib.
Selanjutnya, perwakilan dari buruh ini menyampaikan orasi, bahwa tujuan mereka datang itu ialah untuk meminta perlindungan hukum dan pembelaan dari pemerintah setempat terkait nasib mereka, yang selama ini diberlakukan semena-mena oleh pihak manajemen di perusahaan mereka bekerja.
Suryono Pane, Ketua Sarbumusi Kabupaten Pasuruan mengatakan, bahwa mayoritas para buruh yang ikut dalam aksi ini ialah menuntut tindakan perusahaan yang melakukan PHK sepihak kepada para buruh tersebut.
Dijelaskannya, ratusan buruh yang mengalami PHK sepihak oleh perusahaan itu, diantaranya yaitu 300 buruh dari PT Rending Plastik Surabaya, 59 buruh PT Halim Jaya Sakti Gempol, 56 buruh PT Soedali Sejahtera Pandaan, dan 80 buruh PT Tirtadjaya Adi Perkasa Pandaan.
“Selain itu juga ada tiga buruh dari PT Harapan Sejati Karindo yang sejak beberapa bulan terakhir dilarang masuk, dan dua buruh dari PT Gracia Indomas yang mengalami PHK sepihak oleh perusahaan. Para buruh ini juga menuntut penyelesaian terkait masalah upah dan BPJS,” terangnya kepada sejumlah wartawan saat ditemui di lokasi.
Sementara itu, upaya para buruh untuk menemui Bupati Pasuruan gagal, lantaran Bupati sedang ada urusan kedinasan di luar daerah. Sehingga 20 orang perwakilan buruh diminta untuk berdialog dengan Sekda Pasuruan, Agus Sutiadji. Sedangkan ratusan buruh lainnya hanya duduk-duduk di depan kantor Bupati setempat.
Dan setelah hampir dua jam lebih para buruh melakukan dialog tertutup dengan Sekda dan pihak Dinsosnakertrans Kabupaten Pasuruan. 20 orang perwakilan buruh pun akhirnya keluar bersama dengan Sekda untuk menemui para buruh lainnya yang sudah lama menunggu di depan kantor Bupati.
“Kami akan mengevaluasi kinerja Dinsosnakertrans, dalam memberikan pendampingan maupun pelayanan kepada kaum buruh yang selama ini belum menerima haknya. Pak Bupati tadi menyampaikan kepada saya, untuk segera mengevaluasi kinerja staf yang dianggap tidak bisa melayani teman-teman buruh dengan baik,” kata Sekda Kabupaten Pasuruan, Agus Sutiadji dihadapan ratusan buruh Sarbumusi. (ajo/abu).