Kejayan (Kabarpas.com) – Pemasangan pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jl Raya Kejayan hingga Purwosari, Kabupaten Pasuruan yang berlangsung sekitar tiga bulan terakhir, dikeluhkan warga. Pasalnya, pemasangan pipa yang tidak beruntut dan dikerjakan berlompatan tersebut, justru memicu kemacetan arus lalu lintas yang terjadi di sejumlah titik.
“Mereka mengerjakannya tidak runtut pada satu titik yang berkelanjutan. Mereka selalu mengerjakan dengan lompatan-lompatan di titik tertentu,” ucap Muhammad, warga Desa Sudan Kecamatan Wonorejo, kabupaten setempat, kepada Kabarpas.com, Senin, (10/11/2014).
Pantauan Kabarpas.com di lokasi, pengerjaan dan pemasangan pipa gas yang dilakukan pihak pelaksana tersebut memang tidak dilakukan secara runtut. Bahkan terlihat sejumlah titik yang sudah tergali itu, masih belum di pasang pipa gasnya. Sehingga terkesan sengaja ditelantarkan begitu saja. Malahan sejumlah pekerja justru mengerjakan titik yang lainnya.
“Tanah bekas galian itu dibiarkan sedemikian rupa di tepian jalan. Sehingga jalan semakin menyempit. Padahal arus kendaraan terus semakin ramai,” ujar M Rouf warga Purwosari.
Sementara itu di tempat terpisah, Humas PT PGN Jawa Timur, Krisdian Widagdo Adhi, saat dikonfirmasi menyampaikan permintaan maafnya jika pengerjaan pemasangan pipa gas tersebut mengganggu arus lalu lintas. Pihaknya berjanji akan terus berupaya mempercepat pemasangan pipa untuk pemenuhan gas sejumlah perusahaan di wilayah Kabupaten Pasuruan.
“Saat ini kami tengah mempercepat pemasangan pipa gas itu, agar tidak terjadi kemacetan. Bahkan saat bekerja kami melengkapi dengan berbagai rambu-rambu peringatan, agar pengguna jalan berhati-hati. Kami mohon maaf jika pemasangan ini mengganggu lalu lintas dan jalan warga,” kata Krisdian.
General Manager PGN SBU Distribusi Wilayah II, Wahyudi Anas menambahkan, pemasangan pipa gas ini merupakan bagian dari pengembangan infrastruktur ke wilayah-wilayah baru di Jawa Timur, yaitu sepanjang 72 kilometer. Pemasangan tersebut terdiri dari tiga tahap. Yakni, meliputi tahap pertama sepanjang 15 kilometer dengan ukuran pipa 10 inchi di wilayah Pasuruan dari Kejayan hingga Purwosari.
Dan di tahap kedua yaitu berada di wilayah Sidoarjo dari Kalisogo hingga Waru, sepanjang 30 kilometer dengan pipa sebesar 16 inchi. Sedangkan di tahap ketiga yaitu di wilayah Kediri dari Jetis hingga Ploso, sepanjang 27 kilometer dengan pipa sebesar 16 inchi.
“Pengembangan infrastruktur ini penting bagi Jawa Timur untuk memeratakan dan meningkatkan konsumsi gas bumi bagi peningkatan daya saing produk maupun industri. Dengan pipanisasi ini, akan ada pembukaan industri-industri baru serta pertumbuhan ekonomi di wilayah Pasuruan, Sidoarjo, Jombang dan Mojokerto, yang tentunya itu akan berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat di wilayah setempat,” pungkasnya. (ajo/sym).