Pasuruan (Kabarpas.com) – Bagi para pengguna roda dua harap berhati-hati saat melintas di jalur Pantura, tepatnya di Jalan Raya Raci , Kabupaten Pasuruan. Pasalnya, beberapa minggu yang lalu, jalan raya yang menghubungkan Surabaya-Banyuwangi tersebut, dikeruk dengan menggunakan alat-alat berat, sehingga badan jalan bergerat dan membahayakan pengendara.
Pantauan Kabarpas.com di lokasi, kondisi jalur pantura yang bergerat itu setelah dikeruk sekitar sepanjang 25 kilometer (km). Kerukan sebagian besar terletak di ruas jalur arah Pasuruan – Surabaya. Namun, geratan hasil kerukan tersebut tidak tersambung total 25 km, tapi terputus-putus.
Lebar geratan di sepanjang jalan yang dikeruk itu, besarannya relatif antara 3 hingga 10 centimeter (cm) atau maksimal seukuran ban motor. Sehingga membuat ban motor mudah selip dan membahayakan pengendaranya karena terpeleset.
Fatalnya lagi, setelah dikeruk, jalan tidak segera diperbaiki atau diratakan kembali. Terkesan pekerjaan ditelantarkan begitu saja. Bahkan, alat-alat berat pengeruk jalan hanya diparkir di pinggir jalan raya tersebut. Akibatnya dalam sehari, dipastikan ada pengendara motor yang terjatuh akibat terpeleset gara-gara geratan jalan yang terkeruk itu.
“Berkali-kali pengendara motor yang terpeleset. Setelah tadi pagi, barusan saja ada yang terpeleset lagi. Beruntung hanya lecet-lecet dan kebetulan di belakangnya tidak ada kendaraan lain,” ujar Choirul, seorang pegawai SPBU yang lokasinya di pinggir jalan raya tersebut.
Menurutnya, jalur pantura yang menjadi jalan penghubung antar daerah, dan menjadi infrastruktur vital perekonomian. Sebab berbagai jenis kendaraan dari yang terkecil hingga truk-truk kontainer dan bus melintasinya.
“Tentunya, dengan kondisi jalan yang bergerat itu, akan mengakibatkan intensitas kecelakaan makin tinggi. Bahkan, kecelakaan bukan hanya mengakibatkan korban luka-luka saja, tapi hingga menyebabkan korban meninggal dunia,” terangnya kepada Kabarpas.com.
Seperti yang dikabarkan sebelumnya, pasangan suami-istri Pasutri asal Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan yang mengendarai motor, menabrak bagian belakang bus. Jalan yang licin dan bergerat membuat motor terseret di kolong bawah bus, hingga mengakibatkan salah satu korban yang dibonceng tewas seketika. (ajo/gus).