Pasuruan (Kabarpas.com) – Banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan. Menjadi perhatian khusus bagi Muslimat NU Kabupaten Pasuruan. Pihaknya berharap para anggota Muslimat NU, bisa memahami masalah-masalah kekerasan tersebut. Sehingga Muslimat NU bisa menjadi garda terdepan dalam perlindungan perempuan.
“Selain penguatan ideologi Aswaja kepada para kader. Kami juga fokus menekankan kepada para anggota muslimat NU, untuk memahami maraknya kasus yang menjadikan perempuan sebagai korban, diantaranya kasus kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual, hingga pengrusakan akhlaqul karimah,” kata Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Pasuruan, Aida Fitria kepada Kabarpas.com saat ditemui seusai acara pelantikan. Sabtu. (03/10/2015).
Menurut anggota DPRD Jatim berparas cantik ini, tingginya kemaksiatan yang saat ini kerapkali melibatkan kaum perempuan. Tentunya juga menjadi pekerjaan rumah (PR), bagi Muslimat NU Kabupaten Pasuruan.
“Kami harus terus bermitra dengan Pemerintah maupun pihak yang membantu upaya untuk membenarkan yang sudah salah. Untuk itu saya mengajak kepada semua anggota Muslimat, agar benar-benar turun ke lapangan dan ikut berjuang melakukan hal ini. Sehingga nantinya muslimat bisa menjadi garda terdepan dalam perlindungan perempuan,” ujar perempuan yang akrab disapa Neng Fitri tersebut.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Aida Fitria atau yang akrab disapa Neng Fitri ini, kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Muslimat Nahdhatul Ulama (NU) Kabupaten Pasuruan, dengan masa periode 2015-2020.
Perempuan yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Jawa Timur tersebut, dilantik bersama dengan para pengurus Muslimat NU Kabupaten Pasuruan lainnya, di Gedung Serbaguna Pemkab Pasuruan. (ajo/abu).