Beji (Kabarpas.com) – Aksi berebut bangku kelas yang dilakukan sejumlah orangtua siswa baru di SDN Kedungringinin III, Desa Kedungringin, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan sudah berlangsung sejak lama. Berikut ini alasan sejumlah orangtua siswa yang melakukan aksi berebut bangku kelas tersebut.
“Saya hanya mengikuti tradisi yang sudah ada sejak dulu. Sebab jika tidak berebut bangku kelas, nanti anak saya akan duduk di bangku paling belakang dan bisa jadi dia akan tertinggal apa yang disampaikan gurunya di depan,” kata Kasmuri (49), salah satu orangtua siswa, saat ditemui Kabarpas.com yang kala itu sedang sibuk berebut bangku kelas di sekolah tersebut. Minggu (26/07/2015) siang.
Lain halnya dengan Karsiti (37), yang juga salah satu orangtua siswa baru di SDN Kedungringin III tersebut. Ia mengaku, memilih bangku kelas bagian depan karena memang diminta oleh anaknya yang ingin duduk satu bangku dengan teman sekolah TK-nya dulu. “Sebab bila tidak dituruti, anak saya ini akan menangis dan tak mau sekolah,” akunya.
Sementara itu, pantauan Kabarpas.com di lokasi, tampak salah satu ruang kelas satu yang akan telah dipersiapkan untuk menampung 85 siswa baru tersebut, telah terdapat tanda nama siswa baru di setiap bangku bagian depan. Bahkan, tak sedikit tas sekolah yang telah diikatkan pada bangku yang mereka inginkan itu.
Seperti dikabarkan sebelumnya, sejumlah orangtua yang anaknya baru masuk di SDN Kedungringin III, Desa Kedungringin, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan berebut posisi bangku yang ada di ruang kelas satu. Bahkan, para orangtua siswa ini sejak awal libur sekolah telah “mengkapling” bangku kelas yang ada di dalam ruangan tersebut, dengan memberi tanda nama anaknya serta mengikat tas sekolah anaknya di bangku terdepan. (jon/sym).