Probolinggo, Kabarpas.com – Gubernur Narathiwat Thailand Mr Sanan Phongaksorn bersama The District Chief of Rangae District Narathiwat Province Vimutti Amnukmanee dan Secretary Office of The Privote Education of Thailand Pibyaa Radanawrrachad melakukan kunjungan ke sentra Batik Tulis Dewi Rengganis di Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan.
Kehadiran Gubernur Narathiwat Thailand Mr Sanan Phongaksorn ini disambut oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Probolinggo Taufik Alami, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Probolinggo Kristiana Ruliani serta Owner Batik Tulis Dewi Rengganis Rusyami.
Kunjungan ini dilakukan usai menghadiri kegiatan Studium Generale dengan tema “Bridging The Gap Managing The Cross-Cultural Education in Thailand and Indonesia” di Pondok Pesantren Nurul Jadid di Desa Karanganyar Kecamatan Paiton.
Selain melihat-lihat motif dan corak batik koleksi Dewi Rengganis, Gubernur Nawathirat juga mencoba mewarnai desain batik yang sedang dilakukan oleh beberapa pekerja. Ia merasa betah dan ingin berlama-lama di Galeri Dewi Rengganis. Bahkan ia memborong banyak sekali produk batik yang ada.
Gubernur Narathiwat Thailand Mr Sanan Phongaksorn merasa kaget dan kagum dengan koleksi batik tulis yang ada di Galery Dewi Rengganis. Pasalnya di daerah pelosok, ada sentra batik yang setiap corak dan motifnya memiliki makna.
“Batiknya sangat luar biasa dan original sekali. Kalau di Thailand tidak ada yang seperti ini. Apalagi tiap batik itu ada cerita dan maknanya. Jadi tidak hanya sekedar memuat motif aja. Sekali lagi saya kagum sekali dengan batik disini,” ungkapnya.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto mengatakan kunjungan dari Gubernur Nawathirat dan rombongan ke Galery Dewi Rengganis ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo dalam mempromosikan produk-produk IKM khususnya batik dalam rangka untuk mengangkat perekonomian masyarakat.
“Ini merupakan komitmen dari Pemerintah Daerah, bagaimana produk-produk IKM ini bisa dikenal tidak hanya di tingkat regional saja tetapi juga mancanegara. Harapannya dari kunjungan ini nantinya ada kesan sehingga bisa bercerita di Thailand bahwa Kabupaten Probolinggo memiliki batik khas yang motifnya memiliki cerita dan makna,” katanya.
Sekda Ugas menerangkan bahwa Gubernur Nawathirat memberikan undangan khusus agar bisa datang ke Thailand bersama dengan Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton. ”Ke depan kami akan memenuhi undangan dari Gubernur Nawathirat untuk datang ke Thailand bersama dengan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Karena ini merupakan hubungan yang sangat baik sekali,” tegasnya.
Sedangkan Owner Batik Tulis Dewi Rengganis Rusyami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo yang selama ini telah membina para IKM, khususnya kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo yang betul-betul peduli terhadap IKM yang ada di Kabupaten Probolinggo.
“Perputaran uang ini akan membantu perekonomian pekerja. Secara otomatis selain derajat IKM yang dikunjungi, hal ini berpengaruh kepada perputaran keuangan pembatik. Saya menyampaikan terima kasih dan merasa tersanjung, bangga dan bahagia dengan apa yang disampaikan oleh Gubernur Narathiwat Thailand,” ujarnya.
Dengan kunjungan tersebut, Rusyami berjanji akan lebih meningkatkan lagi kualitas, kuantitas serta kreasi. Tentunya corak dan motif yang ada akan memiliki makna tersendiri. “Saya salut, perjuangan dari Pak Sekda sangat luar biasa dalam rangka mempromosikan IKM melalui jargon BUS PATAS untuk mengangkat perekonomian masyarakat,” pungkasnya. (len/gus).