Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Dunia Islam · 9 Jan 2017 08:47 WIB ·

Begini Cara Lakpesdam NU Rangkul Mahasiswa dan Pemuda Pasuruan dari Faham Radikal


Begini Cara Lakpesdam NU Rangkul Mahasiswa dan Pemuda Pasuruan dari Faham Radikal Perbesar

Lawang (Kabarpas.com) – Radikalisme global yang telah menjadi ancaman nyata bagi tegakkanya kedamaian dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), mendapatkan respon tegas dari semua elemen anak bangsa. Salah satunya yaitu dari Lakpesdam NU Kota Pasuruan. Yakni, dengan menggelar Workshop Deradikalisasi Agama dan Leadership Training Camp Kader Penggerak Aswaja angkatan 1 di Wisata Agro Wonosari Lawang.

Acara tersebut didasari atas keprihatinan para ulama di Kota Pasuruan atas kondisi anak muda yang kian hari kian lepas dari nilai-nilai Keagamaan dan Nilai-nilai sosial. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut, diikuti oleh kurang lebih 100 peserta yang terdiri dari Komunitas anak muda dan Mahasiswa di Kota Pasuruan.

Ketua Lakpesdam NU Kota Pasuruan, Waladi Imaduddin mengatakan bahwa agenda ini adalah sebagai upaya Lakpesdam NU Kota Pasuruan untuk merangkul anak muda di Kota Pasuruan. Menurutnya, gerakan radikalisme agama menjadi ancaman serius bagi generasi muda.

“Sebab kelompok radikal dengan memanfaatkan berbagai sarana seperti sosial media harus kita lawan mengingat pengguna sosial media kita adalah anak muda. Lebih dari itu, anak muda kita juga diserang dengan tren dan gaya hidup yang tidak sesuai dengan norma agama dan norma sosial, seperti narkoba dan pergaulan bebas yang dikampanyekan melalui berbagai media mereka,” kata Waladi kepada Kabarpas.com.

Dalam acara ini dibuka dan dihadiri oleh Wakil ketua Tandfidziyah PCNU Kota Pasuruan H. Muhammad Nailur Rahman atau yang akrab disapa Gus Amak. Pada kesempatan itu, putra KH Idris Hamid ini mengatakan dalam sambutannya bahwa saat ini bangsa Indonesia telah berada dalam medan perang yang sangat luar biasa, yaitu perang neo cortex.

“Bukan peperangan fisik secara langsung tapi merupakan perang pemikiran yang mempengaruhi pola pikir, gaya hidup bahkan keyakinan generasi kita. Perang neo cortex telah sukses menjauhkan anak muda kita dari ulama, dari tradisi luhur Islam dan dari kecintaan pada negri kita. Maka dari itu acara kader penggerak aswaja dengan merangkul mahasiswa dan komunitas anak muda ini, patut mendapatkan apresiasi sebagai bentuk perlawanan di medan perang neo cortex,” pungkasnya. (wan/tin).

Artikel ini telah dibaca 28 kali

Baca Lainnya

Inilah Keutamaan Bulan Syawal Menurut KH Ishomuddin Ma’shum

12 Juni 2019 - 14:27 WIB

Alabama Gelar Solawat Masjid ke Masjid di Kabupaten Malang

25 November 2018 - 09:43 WIB

Berdakwah Melalui Desain

19 Mei 2018 - 09:30 WIB

Inginkan Capres Dari Kalangan Pesantren, Santri dan Mahasiswa Kabupaten Pasuruan Deklarasikan CIA

14 Februari 2018 - 21:02 WIB

Penceramah Tidak Kompeten Masuk TV? Gus Ali: Mereka Kuasai Jaringan

5 Desember 2017 - 23:17 WIB

Semanggi Fair, Semangat Generasi Islam Peduli Budaya dan Kreatif

20 November 2017 - 14:09 WIB

Trending di Dunia Islam