Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Dunia Islam · 5 Des 2017

Penceramah Tidak Kompeten Masuk TV? Gus Ali: Mereka Kuasai Jaringan


Penceramah Tidak Kompeten Masuk TV? Gus Ali: Mereka Kuasai Jaringan Perbesar

Reporter : Dena Setya

Editor : Memey Mega

Malang, Kabarpas.com – Warganet sekarang tengah diramaikan dengan tampilnya salah seorang ustadzah sebagai penceramah di salah satu televisi nasional. Dan pada saat yang sama, terjadi kesalahan dalam menulis ayat suci al-Quran. Yang bersangkutan salah menuliskan surat al-Ankabut ayat 45 dan surat al-Ahzab ayat 21.

Dilansir dari PWNUJATIM.CO.ID, mengapa ada penceramah yang tidak bisa menulis Arab dengan benar namun bisa mengisi pengajian di sejumlah media, termasuk televisi? “Itu terjadi lantaran mereka memiliki jaringan,” kata KH Agus Ali Masyhuri, Selasa (5/12/2017) petang.

Terjadinya peristiwa tersebut tentunya diawali dengan sebab bukan seseorang karena tidak kompeten ternyata mendapatkan tempat di televisi, termasuk media sosial? Karena, ungkap Gus Ali, “Mereka lebih progresif dan bergerak maju, sementara mereka yang memiliki kemampuan diam saja,” katanya.

Gus Ali menambahkan bahwa kita harus jujur dengan sumber daya manusia sendiri. Banyak kader kita yang memiliki potensi. “Banyak kader kita yang berpotensi namun tidak didukung dengan kemampuan lain,” tandas Pengasuh Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo tersebut.

Apa faktornya sehingga mereka seperti itu? “Mungkin karena tidak ada yang bisa menyalurkan, atau memang tidak memiliki keinginan untuk maju,” urainya. Bisa juga lantaran telah merasa puas dengan yang dicapai saat ini. Mereka merasa puas di kampungnya, dengan keadaannya saat ini. “Padahal mereka keliru dalam menerjemahkan qonaah,” tandasnya.

Selanjutnya Gus Ali menjelaskan kelemahan kalangan pesantren dan warga NU berdakwah di media, termasuk di dalamnya media sosial. “Padahal barangsiapa yang menguasai media, maka memiliki separuh kemenangan dalam pembentukan opini publik. Jadi opini di masyarakat itu bisa dibentuk,” terangnya.

Di akhir penjelasannya, Gus Ali mengajak nahdliyin untuk mawas diri, duduk merenung untuk mengevaluasi diri. “Bahwa SDM yang kita miliki sebenarnya cukup dan memadai untuk melakukan hal yang lebih baik dari mereka,” ujarnya.

Karenanya, Gus Ali mengajak semua pihak berbenah diri dan melakukan konsolidasi secara terukur dan terarah. Jangan sampai para kader pendakwah gagap teknologi atau gaptek, tidak mengerti aplikasi, juga media sosial, “Karenanya, hendaklah ada di antara kita yang berdakwah di sejumlah media,” pungkasnya. (Den/Mey)

Artikel ini telah dibaca 39 kali

Baca Lainnya

Makna Merdeka

12 Maret 2025 - 07:51

Tujuh Kebiasaan Anak Hebat: Bekal Generasi Unggul Menuju Indonesia Emas

26 Februari 2025 - 15:20

MAKNA HARAPAN

16 Februari 2025 - 13:02

Makna Doa

10 Februari 2025 - 11:09

Jangan Ngaku Calon Pemimpin Kalau Belum Punya Tujuh Kebiasaan Ini!

3 Februari 2025 - 15:51

Makna Keluasan

25 Januari 2025 - 08:31

Trending di Kabar Terkini