Reporter : Andika Wijaya
Editor : Kholid Andika
Sidoarjo, Kabarpas.com – Wakil Bupati Sidoarjo H Nur Ahmad Syaifuddin melakukan sidak di lokasi banjir yang berada di Desa Kupang, Kedung Pandan, Semambung, Kalisogo dan Kedungrejo Kecamatan Jabon. Banjir yang menggenangi pemukiman, persawahan dan pertambakan warga tersebut, dipastikan keamanan logistiknya oleh orang nomor dua di Sidoarjo itu.
Dengan didampingi Kepala BPBD Kab Sidoarjo Dwijo Prawito, Cak Nur sapaan akrab Wabup, memantau langsung lokasi banjir. Ia juga memastikan Logistik di balai Desa Kupang agar tidak kekurangan.
“Saya minta BPBD Sidoarjo dibantu oleh Camat Jabon untuk memastikan logistik di posko agar tidak sampai kekurangan, mulai dari makanan, sembako dan juga pelayanan kesehatan serta penyediaan air bersih. Tolong dipastikan jangan sampai kekurangan,” tegasnya, Sabtu (23/12/2017).
Cak Nur menjelaskan, banjir di kecamatan Jabon itu disebabkan curah hujan yang tinggi. Tak hanya itu, air yang menggenangi pemukiman warga juga kiriman dari sungai di Bangil Pasuruan, asalnya air dari sudetan sungai di Bangil.
“Persoalan banjir di Jabon ini rutin terjadi setiap musim hujan, karena tidak berfungsinya kali Bangiltak. Selain dipenuhi tanaman enceng gondok, kali mati yang semestinya menjadi tempat semacam waduk ini mengalami pendangkalan,” jelasnya.
Tercatat sekitar 2.600 Kepala Keluarga di lima desa yang terkena banjir. Yakni warga Desa Kupang, Semambung, Kedung Pandan, Kedungrejo, dan Tambak Kalisogo. Air yang menggenang, antara 20 sampai 50 sentimeter.
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sampai saat ini masih melakukan komunikasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai ( BBWS) Berantas, agar segera dilakukan normalisasi mengingat kali mati masuk kewenangan BBWS Berantas.
Ia menambahkan, Sidoarjo masuk hilir dan hulunya ada yang dari Bangil, Malang dan lainnya. Makanya butuh kerjasama antar daerah untuk menanggulanginya dan normalisasi sungai di perbatasan tersebut. Untuk mengatasi banjir itu, harus dilakukan normalisasi secara menyeluruh. (and/lid).