Sidoarjo, Kabarpas.com – Stunting menjadi salah satu isu nasional yang menjadi fokus pemerintah saat ini. Tingginya angka stunting membuat PT Pertamina Gas (Pertagas) yang merupakan Afiliasi Sub Holding Gas Pertamina mengambil peran dengan melaksanakan kegiatan Validasi Stunting bersama Puskesmas Jabon Kabupaten Sidoarjo pada Rabu (19/07/2023).
Tujuan kegiatan validasi adalah sebagai tindakan preventif untuk mencegah semakin meningkatnya anak dengan status stunting. Melalui kegiatan validasi, balita terindikasi stunting akan menjalani serangkaian pemeriksaan cek darah di laboratorium, kesehatan gigi dan mulut, screening dan konseling oleh dokter, serta pemeriksaan penyakit tuberculosis.
Dari data Dinas Kesehatan Jawa Timur, prevalensi balita stunting di Jawa Timur sebesar 19,2%, atau lebih rendah sedikit dari angka rata-rata nasional yaitu 21,6%. Khusus untuk wilayah Kabupaten Sidoarjo, angka prevalensi balita stunting mencapai angka 16,1%. Untuk Kecamatan Jabon sendiri, angka persentase stunting sebesar 11,8% atau menduduki peringkat kedua tertinggi se-Kabupaten Sidoarjo.
Melalui unit usahanya yakni Operation East Java Area (OEJA) , Pertagas melakukan validasi stunting di Desa Kedungrejo dimana hasilnya terdapat 31 anak dengan status pendek, dan 9 anak dengan status sangat pendek, hal ini menjadikan Desa Kedungrejo sebagai daerah lokasi khusus stunting dan menjadi focus program penanganan stunting di wilayah Jabon.
Dihadiri oleh Kepala Desa Kedungrejo, Kepala Puskesmas Jabon, Tim Penggerak PKK Desa Kedungrejo serta diikuti oleh 39 orang balita yang didampingi orang tua. Kegiatan validasi ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Mini Lokakarya serta Forum Group Discussion (FGD) antara Pertagas OEJA dengan Puskesmas Jabon yang telah dilaksanakan pada bulan Juni lalu
Kepala Puskesmas Jabon drg. Erni Wahyuni menyampaikan, kegiatan validasi stunting ini penting untuk dilakukan agar memantau anak-anak balita yang kurang dalam pemenuhan gizinya.
“Validasi ini untuk mengetahui anak-anak yang kurang tinggi dan berat badan apakah benar-benar mengalami stunting akibat kurangnya asupan gizi, atau ada penyebab penyerta lain secara berkala. Hasilnya nanti menjadi acuan kita untuk menindaklanjuti sesuai dengan kondisi anak,” kata Erni.
Ditempat terpisah, Manager Communication Relations & CSR Pertagas Imam Rismanto menyampaikan Wilayah Kecamatan Jabon merupakan wilayah area ring 1 Pertagas, kegiatan validasi yang dilakukan Langkah awal Pertagas untuk mengidentifikasi jumlah anak yang terdampak stunting.
“Setelah kegiatan validasi ini, Pertagas berkomitmen untuk menekan angka stunting bekerjasama dengan puskesmas dimana nantinya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) akan diberikan untuk anak yang terdampak stunting sehingga membantu proses pemenuhan asupan gizi anak,” ucap Imam menambahkan.
Pertagas berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat di sekitar wilayah operasional melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) dengan pilar ke-3 yakni kehidupan sehat dan sejahtera dengan pengelolaan bisnis Perusahaan mengedepankan environmental, Social, Governance. (ar/ian).