Reporter : Hari Purnomo
Editor : Memey Mega
___________________________________
Banyuwangi (Kabarpas.com) – Aksi komplotan perampok bersenjata celurit dan bom ikan (bondet) menyatroni kediaman Slamet Rohani (47), di Dusun/Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi.
Kisah menegangkan yang terjadi sekitar pukul 01.30 WIB, Rabu (13/09/2017) dini hari itu, berawal saat anak korban, Cici Widya Pratiandari (23), terjaga dari tidur dan melihat sinar lampu menyilaukan mata yang diikuti kelebatan seseorang hendak memasuki kamar. Padahal lampu di bagian dalam rumahnya telah dipadamkan. Secara spontan ia pun berteriak. Lengkingan suaranya justru memicu para perampok yang telah menyatroni kediamannya bertindak kasar.
Tak ayal, tangan mahasiswi S2 Universitas Jember berparas cangik ini langsung diikat oleh pelaku menggunakan tali rafia. Bahkan, semula kedua tangannya diikat di bagian depan. Lantaran terus berontak ikatan itu dirubah oleh pelaku ke bagian belakang. Tak hanya itu, mulut Cici yang terus bersuara pun ditutup dengan menggunakan lakban.
Kepada Kabarpas.com biro Banyuwangi ia bercerita, jumlah pelaku yang masuk ke dalam rumahnya itu berjumlah lima orang. Ia juga menambahkan, pelaku yang membawa senjata berjumlah tiga orang. Namun, pasca kejadian informasi yang dia terima seluruh pelaku yang beraksi di kediamannya membekali diri dengan senjata.
“Yang ditodongkan ke saya dua celurit. Begitu saya dibekap, pelaku yang lain langsung mengacak-acak,” cerita Cici kepada Kabarpas.com saat ditemui di Mapolres Banyuwangi.
Para perampok itu nekat masuk lewat jendela yang telah dipasang terali besi. Dan terali itu berhasil dibengkokkan oleh mereka. Selain itu, kepada korban para perampok itu meminta untuk menunjukkan lokasi penyimpanan uang. Namun Cici menolak sambil menegaskan jika di kamarnya tidak ada uang.
“Di rumah sini tidak ada uang. Tapi mereka (pelaku.red) bilang “Jangan bohong kamu”. Iya benar, saya hanya punya dua HP. Silahkan diambil,” cerita Cici sesaat setelah tiba di Mapolres Banyuwangi bersama rombongan Satreskrim Polres Banyuwangi yang baru tiba dari lokasi kejadian.
Kepadanya, para pelaku sempat menanyakan keberadaan orang tuanya. Dengan nada takut wanita berjilbab ini menimpali bila ayah dan ibunya tidak tidur di rumah. Keduanya diakui korban bermalam di toko.
“Sempat tanya siapa saja yang berada di toko. Tak jawab bapak, ibu dan adik. Padahal yang disana empat orang,” tambah Cici.
Usai mendengar penjelasan dari korban, pelaku berusaha menerobos masuk ke dalam toko yang bangunannya terpisah dengan rumah induk. Meski sempat mencongkel pintu, namun aksi perampok ini akhirnya gagal setelah pemilik rumah menghubungi sejumlah tetangga yang lantas berdatangan ke lokasi. Mendengar warga berdatangan para pelaku pun akhirnya kabur meninggalkan TKP. (har/mey).