Probolinggo (Kabarpas.com) – Aktifitas kegempaan Gunung Bromo di Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo terus meningkat. Bahkan, sejak tiga hari terakhir mulut kawah mulai menyemburkan abu vulkanik bercampur asap putih pekat berketinggian 150 meter.
Selain itu, meski cenderung tipis. Namun, abu vulkanik yang menghujani dua desa di Kecamatan Sukapura, yaitu Desa Ngadisari dan Ngadirejo tersebut, tentunya akan mengancam aktifitas warga setempat.
Berdasarkan pantauan Pusat Vulkanologi Metigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), abu vulkanik terpantau keluar dari mulut kawah sejak tiga hari terakhir, dengan radius antara tiga hingga empat kilo meter mengarah ke timur laut atau arah Kota Probolinggo.
“Rata-rata debu vulkanik menyembur pada malam hari. Yakni, disekitar kaldera lautan pasir. Abu vulkanik keluar bercampur belerang, sementara saat jatuh di pemukiman warga, material hanya menyisakan debu saja,” kata Ahmad Subhan, Kepala PVMBG Gunung Bromo. Kamis, (26/11/2015).
Kendati demikian, Subhan menjelaskan, secara keseluruhan hal ini tidak mempengaruhi aktivitas warga dan pengunjung. Sebab menurutnya, warga dan pengunjung masih tetap bisa ke kawasan Bromo dengan radius 1 kilometer. “Sampai saat ini status Gunung Bromo masih dalam level waspada,” pungkasnya. (odi/abu).