Sidoarjo, Kabarpas.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyalurkan program perlindungan sosial dampak inflasi dan kenaikan BBM di Kantor Bersama Samsat Kabupaten Sidoarjo. Sebelumnya, bantuan program perlindungan sosial dampak inflasi dan kenaikan BBM telah disalurkan di Kabupaten Jember, Bondowoso dan Lamongan. Kali ini program serupa disalurkan khusus untuk warga terdampak inflasi dan kenaikan harga BBM di Kabupaten Sidoarjo.
Khofifah mengatakan penyaluran bantuan program perlindungan sosial ini harus segera dilakukan untuk meringankan beban masyarakat.”Jadi kenapa program ini yang kita lakukan penyegeraan, agar masing-masing bisa meringankan beban dari dampak inflasi dan kenaikan BBM,” kata Gubernur Khofifah, pada Rabu (21/09/2022).
Ada beberapa macam program perlindungan sosial yang disalurkan langsung oleh Gubernur Khofifah. Yang pertama yaitu program Bantuan Perlindungan Sosial Bebas Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)100%. Didampingi Kadishub Jatim dan Kacab Utama Jasa Raharja Jatim, Mantan Menteri Sosial RI ini juga menyerahkan secara simbolik bantuan kepada 20 Sopir Angkutan Kota Jenis Mikrolet dan ojol.
Selain kepada sopir mikrolet, program perlindungan sosial juga diberikan Pemprov Jatim kepada 10 pengemudi ojek online yang diserahkan oleh Kepala Bapenda Jatim dan Kadishub Jatim.
“Betul-betul ini pembebasannya 100%. Nah ini memang untuk yang driver ojol penyalurannya termasuk cepat. Kenapa? Karena ada aplikatornya sehingga data driver ojol dan kendaraan bermotor sudah teridentifikasi di sana,” jelasnya.
Tak hanya itu, Gubernur Khofifah didampingi Kepala Dinas Sosial Jatim juga menyerahkan bantuan perlindungan sosial Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) simbolik kepada 5 orang penerima. Ia mengungkapkan bantuan ASPD sebesar Rp 300.000 telah rutin diberikan tiap bulan oleh Dinas Sosial Jatim.
Namun ia menuturkan bahwa dalam kondisi seperti saat ini mereka juga berhak mendapatkan penguatan perlindungan sosial yang diwujudkan melalui top up senilai Rp600.000. “Sistem pencairannya nanti dua kali, pertamaa Rp 300.000 cair di bulan September dan yang kedua Rp 300.000 cairnya bulan November,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan penyerahan bantuan zakat produktif dari Baznas Jatim dan Baznas Kab. Sidoarjo kepada 50 orang Pengusaha Ultra Mikro di wilayah Kab. Sidoarjo yang diserahkan oleh Wakil Ketua Baznas, Pj. Sekda Sidoarjo, Kapolresta Sidoarjo, Dandim Sidoarjo, Kajari Sidoarjo.
Khofifah menuturkan bahwa zakat produktif adalah program rutin yang disalurkan tiap kali melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Kota di provinsi Jawa Timur. Zakat produktif ini menyasar para pelaku usaha ultra mikro dengan besaran Rp500.000 per orang. “Bantuan ini sifatnya bergantian, kalau hari ini dari baznas biasanya selang seling dengan BUMD,” tuturnya.
Gubernur Khofifah menambahkan tujuan dari penyaluran zakat produktif adalah supaya masyarakat mengetahui kemana amil zakat menyalurkan zakat dari para muzakki atau para pemberi zakat. “Supaya masyarakat mengetahui bagaimana amil zakat mentasarufkan zakatnya untuk apa saja dan untuk siapa saja. Semoga bermanfaat,” tegasnya.
Sementara, salah satu penerima bantuan, M Ripan (47) selaku supir angkot yang beroperasi di sekitar Sidoarjo, merasa sangat tertolong dengan adanya bantuan yang diserahkan oleh Gubernur Khofifah ini. “Saya sangat terbantu ini jujur sekali. Saya biasanya mengemudikan len di sekitar Sidoarjo dan terimbas naiknya BBM. Jadi saya sangat tertolong dengan bantuan dari Ibu Gubernur ini, sungguh terimakasih banyak,” ungkapnya.
Nampak hadir Wakil Ketua Baznas Prov. Jatim, Pj. Sekda Sidoarjo, Dandim Sidoarjo, Kapolresta Sidoarjo, Kajari Sidoarjo. Juga hadir mendampingi Gubernur Jatim Ka. Bapenda Prov. Jatim, Ka. Dinsos Prov. Jatim, Ka. Dishub Prov. Jatim, Ka. Diskop Prov. Jatim, Karo Kesra Setda Prov. Jatim. (Nei/Ida).