Oleh : Abu Avzalea, Pasuruan
(Kabarpas.com) – HUJAN rintik-rintik mengguyur beberapa wilayah di Kota Pasuruan pada Rabu (23/12/2015) malam itu. Di sisi lain, sejumlah umat Islam di wilayah setempat tengah merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Berbagai macam kegiatan yang disebut dengan istilah orang jawa tradisi Mauludan pun digelar di beberapa masjid maupun musholah. Bahkan, di rumah-rumah warga, sejumlah peralatan rumah tangga, hingga perlengkapan pakaian yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari pun dipajang di depan rumah warga.
Salah satunya seperti yang terlihat di rumah Muhammad Sanan (58), warga Dusun Doropayung, Kelurahan Sekargadung, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan. Di rumah pria pemilik bengkel mobil tersebut, sejak pukul 18.00 WIB atau setelah Maghrib sudah dipenuhi banyak orang.
Orang-orang yang memenuhi rumah Sanan itu, tak lain merupakan tetangga sekitar. Mereka sengaja datang ke rumah Sanan untuk menukarkan kupon, yang sebelumnya dibagikan secara gratis kepada seluruh tetangga sekitar rumah Sanan.
“Kemarin saya membagikan ratusan kupon gratis kepada para tetangga. Nah, kupon itu akan diundi di depan umum dan kemudian bisa ditukar sesuai dengan nomor hadiah yang ia dapat,” kata pria yang saat ditemui memakai songkok warna hitam tersebut.
Sanan mengaku bahwa kegiatan tersebut, merupakan atas prakarsa dirinya sendiri dan keluarga besarnya. Yakni, dalam rangka untuk memeriahkan dan merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Ia mengatakan, kalau kegiatan ini sudah ia gelar sejak 2000 lalu.
“Awalnya saya mengadakan kegiatan semacam ini pada saat Agustusan. Namun, setelah saya pikir kembali ternyata ada baiknya digelar pada saat malam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dan alhamdulillah ternyata meriah dan disambut antusias warga sekitar,” ucap Sanan kepada Kabarpas.com.
Pria yang sudah memiliki 4 orang anak dan 4 cucu itu mengatakan, kalau ia dan keluarga besarnya rela merogoh kocek jutaan rupiah, demi merayakan dan meramaikan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Uang yang digunakan untuk kegiatan ini adalah uang pribadi, dan juga uang keluarga besar saya yang dikumpulkan jadi satu. Setiap tahun kami mengeluarkan uang satu juta lebih, hanya untuk merayakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dan Alhamdulillah, setiap kali sebelum maulid ada saja rizki yang datang,” terangnya kepada Kabarpas.com.
Di sisi lain, Asnan juga mengatakan, kalau dirinya kurang sebegitu pendapat dengan adanya kegiatan berebut barang sebagaimana yang digelar di beberapa tempat lain. Sebab menurutnya, hal itu terkadang membuat beberapa warga yang lainnya tidak mendapatkan barang secara rata.
“Kasihan warga yang tidak kebagian. Padahal seharusnya ia ingin senang-senang merayakan Maulidan. Tapi, harus berebut dan saling dorong. Makanya di tempat saya ini, semua warga saya usahakan dapat semua. Kalau toh barangnya sampai habis akan saya ganti uang,” pungkasnya. (***).