Oleh: Shochibul Hujjah
KABARPAS.COM – BENCANA banjir kembali melanda wilayah Kota dan Kabupaten Pasuruan. Banjir yang terjadi akibat meluapnya sejumlah sungai di wilayah setempat tersebut, menyebabkan kurang lebih 10.000 KK di 7 kecamatan terkena dampak banjir.
Tak hanya itu, saking dahsyatnya banjir kali ini, menyebabkan Puskesmas Grati terendam banjir. Hal ini, membuat aktivitas yang ada di Puskesmas tersebut menjadi terganggu. Pasalnya, sejumlah ruang perawatan terendam dan memaksa pasien harus rela dirawat di atas genangan air hujan.
Bahkan, banjir juga merendam sejumlah jalan – jalan nasional, provinsi, atau kabupaten yang setara jalan pedesaan yang ada di Kota dan Kabupaten Pasuruan. Jalan ini tidak bisa dilalui. Kondisi ini mengakibatkan arus lalu lintas di Jalan Raya Kraton sempat lumpuh, karena jalan menuju Probolinggo atau sebaliknya itu digenangi air sepinggang orang dewasa.
Sementara itu, dari data yang diperoleh Kabarpas.com menyebutkan, tujuh kecamatan yang terendam banjir ini, yaitu meliputi Kecamatan Pandaan, Bangil, Pohjentrek, Nguling, Grati, Kraton, dan Gadingrejo. Rata-rata ketujuh wilayah itu, terendam air dengan ketinggian mencapai 30 – 65 sentimeter.
“Untuk totalnya yaitu kurang lebih 10.000 KK di 7 kecamatan terkena dampak banjir. Namun, kerugiannya berapa kami masih belum bisa memastikannya. Yang jelas, hampir semua kawasan tergenang air, karena memang hujan yang turun sangat merata. Sehingga hampir semua kawasan terendam banjir,” kata Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana kepada Kabarpas.com, Kamis (12/01/2017).
Dijelaskan, secara umum banjir kali ini membuat sejumlah rumah warga yang tinggal di wilayah Pasuruan tergenang air dan rusak. Bahkan, ada sejumlah rumah yang rusak ringan, dan ada yang juga rusak ringan.
“Banjir kali ini, juga merusak sejumlah lahan pertanian, dan jebolnya tanggul tambak. Tidak hanya itu, banjir juga membuat jalan – jalan mengelupas dengan kerusakan yang bervariasi,” terangnya kepada Kabarpas.com.
Seperti yang kita ketahui bahwa banjir yang terjadi di wilayah Pasuruan ini, bukanlah banjir yang pertama kalinya. Banjir di wilayah ini, tak ubahnya seperti sebuah rutinitas yang biasanya terjadi pasca turunnya hujan deras. Lantas sampai kapankah banjir di Pasuruan ini akan berakhir?? (***).