Probolinggo (Kabarpas.com) – Sejak aktivitas Gunung Bromo yang berada di perbatasan Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Malang, dan Lumajang ditingkatkan statusnya menjadi Waspada (Level II). Jumlah pengunjung gunung yang memiliki ketinggian 2.329 mdpl itu mengalami penurunan drastis.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto. Menurutnya, selema erupsi Gunung Bromo, penurunan pengunjung cukup drastis.
“Kalau di hari libur, sebelum Erupsi Gunung Bromo. Satu hari saja pengunjung bisa mencapai 255, di mana mereka adalah wisatawan lokal. Nah, ketika Erupsi di hari libur juga. Selama 1 hari hanya mencapai 83 pengunjung,” jelasnya kepada Kabarpas.com. Rabu, (16/12/2015).
Dijelaskannya, untuk wisatawan asing jumlah pengunjung di hari libur pasca erupsi Gunung Bromo hanya 46 orang. “Sekarang malah turun menjadi 29 orang pengunjung yang merupakan wisatawan asing,” imbuhnya.
Gunung Bromo mengalami gempa vulkanik dan mengeluarkan letusan abu yang berbahaya sejarak 2,5 Km. Kondisi ini membuat Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melarang wisatawan untuk mendekati kawah Gunung Bromo dalam radius 2,5Km.
“Nah, di sana sudah ada himbauan yang di pasang langsung, jadi jarak aman berada di 2,5 Km untuk wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara,” pungkasnya. (sam/tin).