Penulis: Rokhmatul Ilmiah
Editor: Ajeng
Pasuruan, Kabarpas.com – Bertahan di tengah pandemi seperti saat ini bukan perkara gampang. Apalagi jika mereka tengah menjadi korban PHK karena perusahaan mengalami gulung tikar. Pandemi virus Covid 19 berdampak pada aspek ekonomi yang kian menyusut. Dan karena hal inilah pemerintah masih terus berupaya memberi stimulus untuk membangkitkan ekonomi dengan berbagai cara.
Bantuan-bantuan yang digulirkan diharapkan bisa membantu perekonomian masyarakat yang terdampak. Jenis-jenis pekerjaan dari berbagai profesi bahkan juga mengalami perubahan ekonomi yang cukup drastis. Seperti yang dialami oleh seorang pilot maskapai penerbangan nasional yakni Aditya Santosa. Sejak pandemi Covid 19, ia mengalami penyusutan pemasukan hiingga 30 persen. Karena pandemi membatasi seseorang untuk berkunjung ke negara lain ataupun ke daerah-daerah lain dalam negeri. jadwal terbang menjadi berkurang.
Dikarenakan banyaknya waktu luang, Aditya memilih untuk mulai merintis bisnis online yang saat ini ramai dilakukan. Setidaknya dengan berbisnis online, ia bisa mendapatkan uang tambahan untuk menambal pendapatannya yang berkurang jauh.
Aditya mengaku bahwa ia harus bertahan di tengah pandemi bagaimanapun caranya. “Saya coba berwirausaha, mulai jualan online dan belajar jualan dari teman. Puji Tuhan lumayan, ada hasilnya. Apalagi karena ada waktu luang, jarang terbang sehingga bisa invest waktu saya ke hal lain,” kata Aditya.
Usahanya dalam berjualan online ini terbantu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bersama dengan keluarganya. Apalagi selain gaji yang dipotong, pilot juga harus kehilangan uang terbang yang seringkali didapat setiap kali menjalankan tugasnya. Aditya mengatakan jika sebelum pandemi, dia bisa terbang 4 hingga 5 kali dalam satu bulan.
Tetapi selama pandemi, jadwal terbangnya bisa hanya satu kali dalam tiga bulan. Dari jadwal ini bisa diketahui bahwa dunia penerbangan juga terdampak Covid 19 yang belum berakhir.
Sementara itu, Pemerintah juga tak tinggal diam dalam membantu masyarakat yang dari segi ekonomi terdampak pandemi Covid 19. Berbagai macam bantuan digulirkan melalui program pemulihan ekonomi nasional atau PEN.
Total anggaran PEN ini adalah Rp. 695, 2 trilliun. Bantuan-bantuan yang diberikan juga bukan hanya untuk masyarakat dengan ekonomi lemah dan UMKM saja tetapi bantuan juga diberikan untuk perusahaan dan karyawan yang telah dirumahkan karena Covid 19.
Pelatihan Kewirausahaan di Tengah Pandemi
Bukan hanya seorang pilot yang mengalami pemasukan menurun drastis. Tetapi juga masyarakat yang bekerja sebagai buruh atau karyawan pabrik menjadi korban PHK. Mereka mengalami perubahan gaji yang menyusut ataupun sepinya peminat pada pesanan yang mereka kerjakan.
Pada pertengahan bulan November, Disnakertrans Provinsi Jatim melaksanakan Pelatihan Kewirausahaan Bagi Pekerja Korban PHK Dampak Pandemi Covid 19 Angkatan 1 Tahun 2020. Dr Himawan Estu Bagijo, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengatakan bahwa dampak pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap kondisi ketenagakerjaan di Jawa Timur pada khususnya.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur per Agustus 2020 tentang keadaan ketenagakerjaan di Jawa Timur, yaitu tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 5,84%. Hal ini mengalami kenaikan 2,02% dibanding per Agustus tahun lalu karena pengangguran bertambah 466,02 ribu orang.
Kondisi ketenagakerjaan seperti ini menjadi masalah serius yang dihadapi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sehingga Kegiatan Pelatihan Kewirausahaan Bagi Pekerja Korban PHK Dampak Pandemi Covid-19 Angkatan I Tahun 2020 ini menjadi salah satu program prioritas utama Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat Jawa Timur.
Kegiatan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan motivasi dan membangun jiwa wirausaha produktif sesuai dengan sumberdaya dan keterampilan yang dimiliki. Pelatihan diikuti oleh 50 orang yang berasal dari masyarakat yang terPHK di Kab/ Kota Malang, Pasuruan dan Sidoarjo.
Tidak hanya itu, berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No: 14 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah Berupa Subsidi Gaji/Upah Pekerja/Buruh Dalam Penanganan Dampak Corona Disease 2019 (Covid – 19), Kota Pasuruan juga melaksanakan pemberian Bantuan Subsidi Upah Bagi Pekerja Dalam Penanganan Dampak Pandemi Covid-19
Dinas Tenaga Kerja Kota Pasuruan melakukan pencairan gelombang kedua dalam kurun waktu bulan November sampai dengan Desember 2020.
Dimana pencairan subsidi gaji/upah ini dibagi dalam 2 gelombang masing-masing gelombang diberikan sebanyak 2 (dua) bulan yaitu seberas Rp.1.200.000,- (satu juta dua ratus ribu rupiah)
Di Kota Pasuruan, jumlah peserta Bpjs Ketenagakerjaan yang mengajukan untuk mendapatkan bantuan subsidi gaji/upah pekerja adalah sebanyak 10.611 orang.
Setelah dilakukan verifikasi dan validasi dari jumlah tersebut, terdapat 8.523 orang yang lolos dan 2.088 orang yang tidak lolos. bagi data yang lolos akan disampaikan ke kementrian ketenagakerjaan.
Diketahui, beberapa penyebab mengapa pekerja yang mengajukan tidak lolos verifikasi adalah karena perusahaan tempat bekerja belum mendaftarkan nomor rekening pekerja di bpjs ketenagakerjaan, sudah terdaftar sebagai penerima bantuan dari program kemenaker ( kartu prakerja), nik tidak valid dan adanya kekeliruan dalam memasukkan nomor rekening bank.
Harapannya dengna bantuan ini, masyarakat yang terdampak tetap bisa bertahan di tengah pandemi. Ditengah menunggu kesehatan pulih dan ekonomi bangkit kembali, masyarakat diimbau untuk selalu disiplin terhadap prokes 3M. (ajg/mia).
