Probolinggo (Kabarpas.com) – Para keluarga korban jamaah haji yang meninggal dunia dalam tragedi Mina asal Probolinggo, menagih janji santunan dari pemerintah Arab Saudi maupun Indonesia. Pasalnya, hingga kini mereka tak kunjung mendapatkan santunan yang sebelumnya sempat diumbar-umbar tersebut.
Seperti yang diketahui terdapat 9 jamaah haji asal Kota dan Kabupaten Probolinggo, yang menjadi korban meninggal dunia dalam tragedi Mina. Para jamaah tersebut tergabung dalam kloter 48, yang diberangkatan melalui jasa pemberangkatan haji Safara Travel milik H. Syaiful.
Abdul Hamid, salah satu keluarga dari Abdul Ali Wafa jamaah haji yang meninggal dunia dalam tragedi Mina asal Desa Liprak Kulon, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo mengaku, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi terkait santunan meninggalnya pamannya tersebut.
“Belum ada kejelasan mas, sampai saat ini kami juga masih menunggu, tapi tidak ada informasi sama sekali,” terangnya kepada Kabarpas.com saat dikonfirmasi. Minggu, (10/01/2016).
Hal senada juga dialami oleh keluarga Nero, jamaah haji yang meninggal dunias asal Desa Triwungn, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo. Indah Nuraini anak perempuan korban mengatakan, hinga 100 hari kematian ayahnya santunan yang dijanjikan itu tak kunjung ada kepastian.
Menurutnya, waktu itu dari pihak Kemenag setempat mengatakan kepada dirinya agar segera mengurus klaim. Namun, karena tak ada informasi lanjutan akhirnya dia hanya menunggu. Pihaknya berharap agar apa yang menjadi hak dari ahli waris khususnya korban tragedi Mina tersebut bisa segera diberikan. “Dulu katanya akan ditransfer lewat rekening oleh pihak asuransi. Akan tetapi, sampai hari ini tidak ada kejelasan,” pungkasnya.(sam/gus).