Malang, Kabarpas.com – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat Tamaddun Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang mengadakan Pelantikan Pengurus baru Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Tamaddun FAI periode 2022-2023. Acara pelantikan ini digelar di Aula Biro Administrasi Umum Universiras Muhammadiyah Malang.
Prosesi pelantikan dan pengambilan ikrar dipimpin langsung oleh Kokoh Dwi Putera, S.Psi selaku Ketua Umum Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Malang Raya.
Pada acara pelantikan dan sarasehan Peradaban ini dihadiri oleh Ketua Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah Lowokwaru, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Periode 2016-2018, Ali Muthohirin, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang Dr. Abdul Haris, M.A., Wakil Dekan I Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang Pradana Boy ZTF, S.Ag., M.A., Ph.D., Koordinator Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Malang, Pimpinan Cabang Ikatan Mahaisiswa Muhammadiyah Malang Raya, Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah se-Malang Raya, demisioner dan kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Tamaddun Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang.
Mengusung tema “Meneguhkan Autentitas Kader IMM Sesuai Dengan Khittah Muhammadiyah Guna Membangun Peradaban yang Berkemajuan”. Bertujuan besar harapan pada masa kepemipinan saat ini kader IMM Tamaddun FAI UMM mampu memahami Ideologi Muhammadiyah, karena pada ideologi tersebut berisikan dengan strategi perjuangan Muhammadiyah.
Ketua Umum Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Tamaddun Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang Periode 2022-2023, Immawan Ahmad Haidar Mumtazan berpesan kepada seluruh kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah agar tetap berjuang dengan raga dan berbakti dengan jiwa.
“Berjuanglah dengan raga (dan) berbaktilah dengan jiwa, karena merah adalah sumpah dan maroon adalah cinta. Maka katakanlah sumpah dan cinta (itu) dengan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah,” ujarnya.
lKetua Umum Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Malang Raya, Kokoh Dwi Putera, S.Psi. juga berpesan kepada kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah agar dapat mengatasi dan menyikapi terjadinya krisis kader dan fenomena di masyarakat.
“Sebagai organisasi yang akan menjadi besar, maka tugas pokok dari IMM adalah untuk mengatasi dan menyikapi dengan bijak dimana terjadinya krisis pada kader maupun masyarakat dalam hal ketuhanan, kecendiakawanan, dan krisis kemanusiaan,” terangnya.
Kemudian, Pada Acara Sarasehan Perdaban diisi oleh tiga Pembicara, yakni Ali Muthohrin selaku Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahaiswa Muhammadiyah Periode 2016-2018, Pradana Boy ZTF, S.Ag,. M.A., Ph.D selaku Wakil Dekan I Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang, dan Dr. Abdul Haris, M.A. selaku Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang.
Ayahanda Pradana Boy ZTF berpendapat bahwa adanya krisis kaderisasi itu dikarenakan kita mengukur kader sesuai dengan alam pikir kita dan seharusnya berfikirlah sesuai alam pikir mereka, karena bisa jadi kita yang tertinggal dengan mereka.
“Keintelektualitasan itu penting, namun harus punya kaki,” ujarnya.
Diakhir sesi acara Sarasehan Peradaban Moderator Aulia Annis memberikan Clossing Statement , teruntuk seluruh kader IMM.
“Jangan hanya logo yang dibanggakan, tapi aksi perlu ditunjukan, karena kita adalah harapan, untuk mewujudkan masyarakat yang berkemajuan,” pungkasnya. (lif/ida).