Pasuruan, Kabarpas.com – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional menjadi upaya dan kepedulian Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Pasuruan bersama Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin (STAIS) Pasuruan dalam mendampingi anak-anak pekerja migran. Dimulai di Semenanjung Malaysia.
Perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur Lina Isnawati mengucapkan terima kasih. Atas kesediaan UNU dan STAIS Pasuruan dalam membantu mendidik anak-anak pekerja migran Indonesia di Semenanjung Malaysia.
“Mahasiswa akan melaksanakan pengabdian di (salah satu) 57 Sanggar Bimbingan yang tersebar di Semenanjung Malaysia,” imbuhnya saat memberi sambutan secara virtual di Pelepasan Peserta (KKN) Kolaborasi yang bertempat di Aula KH Ahmad Djufri, Graha NU Pasuruan.
Tenaga di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) itu juga menyebutkan, tugas utama peserta KKN adalah memberi motivasi dan mendidik anak-anak Indonesia yang sudah lama tinggal di Malaysia. Agar anak-anak tetap memiliki nasionalisme Indonesia yang mendalam dan kuat.
“Jadi mahasiswa tidak perlu ter-influens bahasa Melayu (Malaysia), meski bahasa itu akan dipelajari. Mahasiswa justru harus meng-influens berbahasa Indonesia dengan baik dan benar serta menularkan semangat nasionalisme dan muatan-muatan budaya Indonesia di setiap pembelajaran,” tutupnya.
Sementara itu, Wakil Rektor 1 UNU Pasuruan Suadi menyebutkan, KKN Internasional menjadi tindak lanjut dari program pengabdian masyarakat internasional yang sebelumnya dilakukan oleh para dosen UNU dan STAIS Pasuruan.
“KKN Internasional ini harus berani dilakukan oleh UNU dan STAIS Pasuruan. Sebab kami menuju Global University,” ujarnya saat memberikan sambutan.
Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan itu juga berharap, KKN Internasional dapat semakin banyak diminati oleh mahasiswa di UNU dan STAIS Pasuruan.
“Semoga para mahasiswa dapat menjalankan Visi Nahdlatul Ulama. Yakni memberi manfaat kepada masyarakat,” tandasnya.
Untuk diketahui, skema KKN Kolaborasi tahun 2024 terdapat skema KKN Bakti Pesantren di Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri dan Ponpes Salafiyah Al-Choliliyah. Adapun skema KKN Membangun Desa dilaksanakan di 15 desa dan kelurahan se Kabupaten Pasuruan.
Untuk pembagian peserta KKN di desa dengan tetap memisahkan antara mahasiswa laki-laki dan perempuan. Terdapat 8 desa untuk kelompok perempuan dan 7 desa untuk kelompok laki-laki. Sedangkan topik program KKN diantaranya pengelolaan sampah, mitigasi bencana, hingga penguatan TPQ dan Madrasah Diniyah. (fud/gus).