Reporter : Muhammad Umar
Editor : Titin Sukmawati
Pasuruan, Kabarpas.com – Sejak 2 Oktober 2009, UNESCO telah menetapkan batik sebagai Masterpieces of the Oral and intangible Heritge of Humanity atau warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non bendawi. Batik sebagai karya tradisional, telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari Indonesia. Oleh karena itu dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Pasuruan Ke 333 Tahun 2019 Pemerintah Kota Pasuruan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Lomba Membatik Tingkat SD/MI Negeri dan Swasta, Selasa (26/03/2019)
Acara ini digelar di Gedung Gradhika Bhakti Praja Kota Pasuruan. Dan diikuti oleh 145 peserta yang berasal dari perwakilan SD/MI di wilayah kota setempat.
“Lomba tersebut bertujuan sebagai upaya untuk melestarikan batik yang merupakan salah satu kearifan lokal Kota Pasuruan agar kita dapat mempertahankan dan mengembangkan khasanah Batik Nasional, ” ujar Plt Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaaan Kota Pasuruan Ir. Siti Zuniati
Selain itu, ia mengatakan bahwa kegiatan ini juga sebagai upaya mengajak anak – anak mengenal batik, sehingga dengan mengenal warisan tradisi diharapkan mereka juga akan mencintainya serta sebagai motivasi dan mendorong anak – anak agar dengan kesadarannya mau merawat dan melestarikan serta menumbuh kembangkan warisan budaya agar tetap lestari dan terjaga.
“Harapannya, batik Kota Pasuruan menjadi lebih bervariasi dan bisa dikenal pula di tingkat Nasional atau bahkan Internasional. Selain itu, lomba membatik juga bisa menghasilkan motif batik baru yang inovatif sekaligus menumbuhkan generasi pembatik di Kota Pasuruan secara berkelanjutan,” terangnya.
Lomba tersebut secara resmi dibuka oleh Wakil Walikota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo, dan dihadiri Sekretaris Daerah Kota Pasuruan, Kepala OPD Se-Kota Pasuruan, Kepala Sekolah SD/MI Negeri dan Swsata Se-Indonesia, dewan juri, serta peserta lomba dan undangan lain.
Menurut Wakil Walikota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo, salah satu upaya Pemerintah Kota Pasuruan agar warisan adiluhung tidak lekang oleh jaman sekaligus menjaga agar masyarakat terus memiliki keinginan untuk menjaga batik dan mengembangkan.
“Maka lomba ini sengaja diadakan dengan menyasar pelajar SD guna menumbuh kembangkan jiwa entrepreunership sejak dini kepada anak–anak, kita juga berusaha membentuk karakter siswa untuk berkreativitas. Anak – anak SD ini akan kita cetak sebagai embrio wirausaha masa depan,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, potensi batik di Kota Pasuruan saat ini semakin menunjukkan kemajuan.
“Tanpa kita sadari, ternyata sudah banyak sekolah yang memiliki dan menguasai teknik membatik yang benar. Hal ini tak luput tentunya dari peran serta dari pembatik–pembatik senior di Kota kita. Dengan semakin bertambahnya peningkatan kualitas pembatik kita pasti akan memberikan dampak juga bagi berkembangnya sektor ekonomi kreatif masyarakat,” tutupnya. (umr/tin)
