Probolinggo (Kabarpas.com) – Puluhan orang yang mengatasnamakan diri mereka penggiat anti korupsi, dari ProCW mendatangi Mapolres Probolinggo. Kedatangan aktivis korupsi tersebut guna memberikan dukungan moral kepada pihak kepolisian setempat, dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan kasus korupsi yang saat ini mulai marak di wilayah Kabupaten Probolinggo.
Pantauan Kabarpas.com puluhan aktivis anti korupsi itu tiba di Mapolres Probolinggo, sekitar pukul 11.00. Mereka tiba dengan membawa tiga banner yang bertuliskan dukungan pemberantasan tindak korupsi yang disinyalir marak terjadi di Kabupaten Probolinggo. Banner itu kemudian diserahkan ke Kabag Ops Polres Probolinggo, Kompol Budi Sulistyono.
“Kedatangan kami ke Mapolres Probolinggo ini ialah untuk memberikan dukungan moral bagi penyidik kepolisian, agar supaya tidak gentar dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan kasus korupsi. Sebab kami juga akan mengawal proses hukum setiap korupsi yang ada,” ujar Soleh, Ketua ProCW saat ditemui di lokasi.
Dijelaskan, dari hasil investigasi yang dilakukan oleh pihaknya, ada beberapa program yang dilaksanakan pemerintah daerah menyalahi prosedur. Sehingga menurutnya out put program itu jauh dari sasaran karena keluar dari juklak dan juknis. “Disinyalir proyek itu menjadi mesin uang penguasa,” tudingnya.
Program pembangunan yang dimaksudnya tersebut antara lain, Program Pemberdayaan Fakir Miskin (P2FM) tahun anggaran 2014-2015. Kemudian program RTLH tahun 2014-2015 sebanyak 100 unit dengan nominal Rp. 10 juta per unit yang tersebar di Kabupaten Probolinggo.
Selain itu ada juga penyalahgunaan dana Jamkesmas oleh Dinkes pada 2012. Serta pembangunan taman kota di Desa Sumberlele Kecamatan Kraksaan yang dilaksanakan pada 2013.
Soleh juga menambahkan di Kabupaten Probolinggo, saat ini juga mulai marak dengan peredaran calo atau makelar CPNS dan Honorer tahun 2010. “Kalau penyidik berani dan konsisten untuk membongkar, ini akan menjadi mega skandal di Kabupaten Probolinggo,” imbuhnya.
Sementara itu, Kabag Ops Polres Probolinggo, Kompol Budi Sulistyono mengatakan, kalau pihaknya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh para penggiat anti korupsi tersebut.
“Adanya dukungan moral ini tentu akan menjadi penyemangat bagi kami dalam mengungkap dugaan tindak korupsi. Dan tentunya kami tetap berpegang pada azas kehati-hatian dan praduga tak bersalah,” pungkasnya. (har/gus).