Nguling (Kabarpas.com) – Berbagai macam tradisi dilakukan umat Islam dalam rangka untuk menyambut perayaan Hari Raya Idul Adha 1435 H. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh sejumlah orang keturunan Madura di Desa Watestani, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, yang melakukan ritual Manten Sapi sehari menjelang salat Ied. Sabtu, (04/10/2014).
Pada tahun ini, terdapat tiga ekor sapi dan dua ekor kambing kurban yang berasal dari tiga dusun di Desa Watestani, yakni Dusun Parseh, Dusun Tanjung, dan Dusun Sekarputih, kecamatan/kabupaten setempat yang nantinya akan dikurbankan.
Pantauan Kabarpas.com, tampak puluhan warga membawa hewan kurban berupa sapi ataupun kambing yang akan dikurbankan itu, ke sebuah lapangan di desa setempat untuk kemudian dimandikan secara bersama-sama hingga bersih.
Usai dimandikan sapi-sapi dan kambing yang akan disembelih itu kemudian dikalungi dengan bunga melati dan mawar yang dirangkai dengan tali. Selanjutnya, tubuhnya dibalut dengan sehelai kain berwarna putih sehingga tampak bersih.
Setelah bersih dan dihias, hewan kurban dan pemiliknya berjalan beriringan dan diarak puluhan warga sekitar menuju ke masjid Darul Falihin, yang berada di desa setempat. Setibanya di masjid tersebut, pemilik hewan kurban lalu menyerahkan hewan kurban miliknya kepada seorang panitia kurban yang sudah di masjid.
Selain menyerahkan hewan kurban, para pemilik kurban juga menyerahkan sejumlah peralatan memasak dan juga bumbu-bumbu masakan kepada panitia kurban.
Takmir masjid Darul Falihin yang juga panitia kurban, Abdul Kahfi mengatakan, kalau ritual Manten Sapi ini sejatinya sudah dilakukan secara turun-temurun sejak dulu hingga sekarang.
“Tujuan dilakuannya ritual ini, hanyalah untuk sekedar menyempurnakan ibadah kurban. Seusai dengan ajaran Islam, hewan yang dikurbankan adalah hewan dengan kondisi terbaik, selain sudah cukup umur, sehat, juga harus dalam kondisi bersih.
Tak hanya itu, ia juga menegaskan, bahwa kegiatan mengarak sapi kurban itu bukanlah semata-mata untuk berbuatan riya, namun tujuannya juga agar warga desa setempat lebih bersemangat dalam menyambut Hari Raya Idul Adha.
“Sehingga diharapkan dengan peringatan Hari Raya Idul Adha ini, bisa menjadi lebih ramai dan berkesan,” pungkasnya. (ajo/uje)