Bogor, Kabarpas.com – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) RI secara resmi menyelenggarakan pertemuan Perancangan Program Startup Acceleration 2025 di Hotel Permata Bogor. Program ini bertujuan mempercepat pembentukan ekosistem entrepreneur mapan di Indonesia, dengan fokus pada peningkatan keterampilan dan kompetensi kewirausahaan, akses pendanaan, perluasan jejaring industri strategis, serta penguatan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan. Menurut Kementerian UMKM, program kolaboratif ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan .
Kolaborasi Pentahelix: Pemerintah, Industri, Akademisi, dan Komunitas
Pertemuan tersebut menghadirkan perwakilan lintas sektor sesuai prinsip pentahelix (pemerintah, akademisi, industri, komunitas, dan media). Hadir dalam acara antara lain:
• Kementerian dan Lembaga: Direktur Aplikasi Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Kementerian Kominfo, Direktur Sertifikasi Halal (LPPOM MUI), Direktur Kerjasama Pemberdayaan dan Edukasi Kemenkumham.
• Akademisi dan Riset: Direktur Inovasi Universitas Indonesia, Kepala Lembaga Litbang IPB (Institut Pertanian Bogor), perwakilan Universitas Podomoro, BINUS University, dan Universitas Ciputra.
• Asosiasi dan Komunitas: Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia, Kode Creative Hub, Yayasan Dana Bhakti Astra, Asosiasi Program Studi Kewirausahaan Indonesia.
• Pembiayaan dan Investasi: BNI Ventures (Ventura BNI) dan Mandiri Capital.
Pertemuan ini dipimpin oleh Asisten Deputi Kementerian UMKM, Irwansyah Panjaitan, yang membuka acara dengan menyampaikan pentingnya sinergi antarpemangku kepentingan. Ia menegaskan bahwa setiap pihak harus berkolaborasi sesuai kompetensinya untuk mempercepat akselerasi startup menuju ekosistem yang mandiri dan berdaya saing  . Irwansyah menekankan pentingnya jejaring luas dan pola pikir strategis bagi para startup agar mampu berkembang dan melakukan scale-up dengan efektif .
Fokus Program: Keterampilan, Pendanaan, dan Dampak Berkelanjutan
Program Startup Acceleration 2025 dirancang untuk menjembatani kebutuhan utama startup, yaitu:
• Skill & Kompetensi Wirausaha: Pelatihan dan pendampingan agar startup memiliki kapasitas manajemen dan inovasi yang kuat.
• Akses Pendanaan: Fasilitasi koneksi dengan investor, modal ventura, dan lembaga keuangan untuk mendukung pertumbuhan bisnis.
• Jejaring Industri Strategis: Perluasan jaringan kerja sama dengan sektor industri, pemasok, dan pasar global.
• Dampak Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan: Penguatan model bisnis yang bertanggung jawab secara sosial dan ramah lingkungan.
Kementerian UMKM melihat program ini sebagai “one-stop entrepreneurship solution” untuk memperkuat ekosistem wirausaha . Pendekatan pentahelix diharapkan optimal memanfaatkan sumber daya dari sektor publik dan swasta demi menumbuhkan wirausahawan yang tangguh dan produktif. Sebelumnya, kegiatan serupa di Bali menegaskan bahwa “dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, akademisi, industri, dan komunitas, Indonesia mampu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi startup untuk bertumbuh” . Selaras dengan itu, Menkop UMKM pernah menyatakan bahwa “kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak menjadi kunci” dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan di Indonesia .
Pentingnya Integritas dan Arah Ekonomi Hijau
Dalam sesi diskusi, perwakilan Universitas Ciputra, Dr. Eric Harianto, menekankan bahwa integritas harus menjadi pondasi utama bagi para entrepreneur Indonesia. Menurutnya, semangat kewirausahaan perlu dibarengi jiwa nasionalis dalam membangun bangsa menuju negara maju. Dr. Eric juga menekankan pentingnya mengarahkan program ke pencapaian ekonomi hijau (green economy) karena arah pasar global ke depan semakin menuntut keberlanjutan.
Komitmen menuju ekonomi hijau pun diperkuat oleh pihak pemerintah. Koordinator Ekosistem Kementerian PPN menyatakan bahwa transformasi menuju ekonomi hijau “bukan hanya kebutuhan, tetapi juga kewajiban”, sejalan dengan komitmen pemerintah terhadap ekonomi hijau berkelanjutan . Ia menambahkan bahwa kolaborasi terus-menerus dengan inovator, pelaku bisnis, dan masyarakat merupakan fondasi bagi pengarusutamaan tujuan tersebut .
Harapan Melahirkan Wirausahawan Kelas Dunia
Dengan semangat kolaborasi pentahelix ini, Kementerian UMKM berharap mampu menangkap dan menginspirasi wirausaha hebat dari berbagai daerah di Indonesia. Program Startup Acceleration 2025 diharapkan menjadi wahana pencetak entrepreneur kelas dunia, sesuai warisan pendiri Universitas Ciputra dalam membangun ekosistem kewirausahaan berkualitas. (don/ian).