Probolinggo, Kabarpas.com – Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia-Persatuan Guru Republik Indonesia (IGTKI-PGRI) Kabupaten Probolinggo menggelar peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Aula TK Negeri Pembina 2 Kraksaan.
Kegiatan yang dihadiri oleh 200 orang peserta dari pengurus IGTKI-PGRI Kecamatan se-Kabupaten Probolinggo ini mengusung tema “Menelusuri Jejak Nabi Muhammad SAW Dalam Isra’ Mi’raj Untuk Membangun Pendidikan Karakter.”
Peringatan yang penuh makna ini menjadi wadah untuk mempererat tali silaturahim antar pengurus IGTKI-PGRI Kabupaten dan kecamatan se-Kabupaten Probolinggo serta menjadi momen untuk menggali nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Kegiatan ini diisi dengan istighotsah bersama yang dipimpin oleh pengurus IGTKI-PGRI Kabupaten Probolinggo. Momentum doa bersama ini diharapkan menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas keimanan para pendidik, khususnya guru TK yang memiliki peran penting dalam mendidik generasi penerus bangsa.
Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW ini dihadiri oleh Ketua IGTKI-PGRI Kabupaten Probolinggo Ellyzabeth Evelin bersama sejumlah pengurus serta Koordinator Wilayah (Korwil) Bidang Pendidikan dan Kebudayaan (Bidikdaya) Kecamatan Kraksaan Sofiah Hastuti.
Ketua IGTKI-PGRI Kabupaten Probolinggo Ellyzabeth Evelin menyampaikan kegiatan ini merupakan langkah penting untuk menjalin kekompakan antar pengurus IGTKI-PGRI, baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan se-Kabupaten Probolinggo.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat silaturahim antara pengurus IGTKI-PGRI kecamatan se-Kabupaten Probolinggo agar kita bisa saling mengenal satu sama lain, sehingga nantinya ketika bertemu di jalan, kita bisa saling menyapa dan menunjukkan kekompakan sebagai sesama guru TK,” ujarnya.
Vivien, panggilan akrab Ellyzabeth Evelin menerangkan kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi dan inovasi para guru dalam menjalankan tugas mulia mereka sebagai pendidik.
“IGTKI adalah milik kita bersama. Mari kita terus tingkatkan kompetensi dan inovasi sebagai guru pendidik agar IGTKI semakin jaya dan semakin memberikan dampak positif terhadap perkembangan pendidikan anak-anak bangsa,” lanjutnya.
Dengan momentum Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW ini Vivien mengharapkan para guru dapat menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai teladan dalam mendidik dan membentuk karakter siswa.
“Sebagai guru, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi suri teladan yang baik bagi siswa-siswa kita. Dengan mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW, kita akan lebih mudah mengarahkan mereka untuk menjadi pribadi yang berakhlak mulia,” jelasnya.
Vivien menjelaskan pesan penting mengenai peningkatan disiplin dan tanggung jawab sebagai pendidik. Dengan semangat Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, sebagai pendidik harus senantiasa meningkatkan kedisiplinan, bertanggung jawab dan profesional dalam mengemban tugas mencerdaskan generasi penerus bangsa.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan pengurus IGTKI-PGRI Kabupaten Probolinggo dapat terus menjalin kekompakan dan kekeluargaan guna mewujudkan visi besar IGTKI Jaya,” terangnya.
Lebih lanjut Vivien menekankan pentingnya menerapkan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat yang diyakini dapat membentuk karakter anak Indonesia yang tangguh secara mental, emosional dan sosial. Ketujuh kebiasaan tersebut adalah bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat dan tidur cepat. “Kami juga berencana untuk mengadakan lomba bagi anak-anak TK yang dapat mendukung terbentuknya kebiasaan-kebiasaan positif ini,” tambahnya.
Sementara Korwil Bidikdaya Kecamatan Kraksaan Sofiah Hastuti mengungkapkan pentingnya sinergi antara pengurus IGTKI-PGRI dengan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo. Saat ini Disdikdaya Kabupaten Probolinggo sedang menyusun program-program untuk tahun 2025.
“Melalui peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW ini, kita dapat mengagungkan nama Nabi Muhammad SAW dengan dzikir dan sholat-sholat sunnah yang diikuti dengan koordinasi dan komunikasi yang baik di antara kita semua,” katanya.
Sofi mengingatkan menjadi guru TK bukanlah hal yang mudah. “Guru TK harus senantiasa belajar dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Meskipun pekerjaan kami penuh dengan tantangan, kita harus terus bersemangat untuk maju dan meningkatkan kualitas pendidikan,” pungkasnya. (len/ian).