Pasuruan, Kabarpas.com – Naiknya harga cabe dan bahan pokok membuat sejumlah penjual makanan lalapan di Pasuruan geleng-geleng kepala. Merekapun terpaksa harus memutar otak untuk dapat tetap bertahan dengan mengurangi porsi dagangannya baik itu sambal maupun nasi.
Di sisi lain, para penjual makanan lalapan ini tidak berani menaikkan harga makanan yang dijual karena khawatir jumlah langganan atau pembeli menurun. Padahal untuk harga beras saat ini Rp 70 ribu perlima kilo dan sementara untuk harga cabe dengan harga Rp 110 ribu perkilonya.
Seperti yang dialami seorang penjual bernama Ifiatul Ilmi yang berjualan lalapan bersama suaminya di Kelurahan Kebonagung, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan yang terpaksa mengambil langkah dengan mengurangi porsi dagangannya agar dirinya tetap dapat untung dan bisa tetap berjualan.
“Saya tidak berani menaikkan harga makanan yang dijual karena khawatir terdampak jumlah pembeli menurun,” katanya kepada Kabarpas.com.
Menurutnya, untuk nasi dan lauk tempe penyet tetap dijual dengan harga Rp 12 ribu dan untuk nasi dan lauk daging ayam tetap dijual Rp 20 ribu.
Selain itu, ia juga mengaku bahwa sejak harga bahan pokok mengalami kenaikan. Omzet penjualan makanan lalapan yang sudah dijalaninya selama hampir 5 tahun tersebut mengalami penurunan yang cukup drastis. (emn/gus).