Pasuruan, Kabarpas.com – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pasuruan melalui LP Ma’arif NU setempat menggelar acara seminar nasional bertajuk “Mewaspadai Gerakan Soft Power Islam Radikal di Lembaga Pendidikan. Acara ini berlangsung di Gedung Gradika Bakti Praja Kota Pasuruan.
Turut hadir dalam acara ini, Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Ketua MUI Kota Pasuruan, KH. Abdulloh Shodiq, Ketua PCNU Kota Pasuruan, KH. Nailurrocman (Gus Amak), para pengurus banom dan lembaga PCNU Kota Pasuruan, serta puluhan guru maupun kepala sekolah yang berada di bawah naungan LP Ma’arif NU Kota Pasuruan.
Pada seminar nasional ini juga menghadirkan dua orang narasumber, di antaranya Kanit Subdit Kontra Ideologi Densus 88 Mabes Polri, AKBP Moh Dhofir dan KH Noor Shodiq selaku Ketua PW LP Ma’arif NU Jawa Timur.
“Bapak ibu yang saya hormati, mewaspadai gerakan soft power ini memang harus lebih peka dan cerdas. Dan intinya mari kita jaga Kota Pasuruan dari radikal. Karena, Kota Pasuruan merupakan Kota yang banyak para santri dan ulamanya. Sehingga, seyogyanya paham dengan ajaran ahlusunnah wal jamaah,” ujar Gus Amak.
Sementara Wali Kota Pasuruan yang juga Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan ada tiga tantangan serius yang akan dihadapi oleh Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU pada era sekarang ini.
“Dari hasil Survey Kementerian Pendidikan, ditemukan ada tiga tantangan serius yang dihadapai oleh dunia pendidikan kita, pertama adalah perundungan, kedua pelecehan seksual, dan ketiga intoleransi yang masih berkembang di daerah-daerah,” terang Gus Ipul.
Sebelum seminar ini dilaksanakan, terlebih dulu dilakukan pengukuhan Kepala Sekolah/Madrasah Lembaga BHPNU Tahun 2023.
Pada kesempatan yang sama Gus Amak juga memberikan apresiasi luar biasa kepada para Kepala Sekolah, maupun guru yang berada di lingkungan PC Ma’arif NU yang telah berjuang mendidik anak dengan pendidikan Ahlusunnah Wal Jamaah merupakan amanah dari pendiri NU. (dit/gus).



















