Pasuruan, Kabarpas.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Yudharta Pasuruan mengajak para ibu-ibu di Desa Winong, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, untuk belajar bersama mengolah sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat, eco enzyme.
Muh. Roni, salah satu anggota KKN Kelompok 20, mengaku sebelumnya hanya mengetahui bahwa eco enzyme adalah pupuk cair.
“Saya tahu eco enzyme ini pupuk organik cair saja, cuma lebih detailnya kurang tahu,” ujar Roni.
Program edukatif ini melibatkan ibu-ibu kader sebagai peserta utama. Mereka diberi pemahaman mengenai manfaat eco enzyme dan cara mengolah limbah rumah tangga seperti kulit buah dan sisa sayur menjadi cairan fermentasi serbaguna. Tak hanya penjelasan teoritis, para peserta juga melakukan praktik langsung dengan alat dan bahan sederhana.
“Menurut saya mudah sih,” tutur salah satu ibu kader. “Barang-barangnya gampang dicari, tinggal siapkan galon bekas, gula merah, air, dan sampah dapur. Praktis dan hemat.”
Hasil dari fermentasi eco enzyme ini tidak dapat langsung digunakan. Dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk proses fermentasi sempurna. “Kemungkinan bisa digunakan sekitar tanggal 25 Oktober 2025,” tambah Roni.
Para peserta berencana menyimpan hasil eco enzyme di rumah masing-masing, di tempat yang teduh dan jauh dari sinar matahari langsung, agar kualitasnya tetap terjaga.
Lebih dari sekadar praktik, kegiatan ini menjadi langkah kecil yang berarti bagi warga Desa Winong dalam pengelolaan sampah rumah tangga.
“Kalau masyarakat tahu cara mengolah sampah organik, mereka nggak akan buang sembarangan lagi. Malah bisa jadi cuan juga,” ujar salah satu peserta dengan semangat. (qis/ian).



















