Probolinggo, Kabarpas.com – Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo memberikan pelatihan penyusunan laporan keuangan bagi kelompok usaha produktif di daerah kemiskinan di Ombas Cafe & Resto Probolinggo.
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala DKUPP Kabupaten Probolinggo Taufik Alami ini diikuti oleh 30 orang dari kelompok pelaku usaha produktif dari divisi kopi, divisi madu, divisi budidaya ikan lele, divisi handicraft dan divisi mamin (makanan minuman) Kabupaten Probolinggo. Selama kegiatan mereka mendapatkan materi dari narasumber CEO Funvita Indonesia Deni Andis.
Plt Kepala Bidang Usaha Mikro DKUPP Kabupaten Probolinggo Mehdinsareza Wiriarsa menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dalam pembuatan laporan keuangan sehingga UMKM dapat mengelola sumber daya dan penggunaan dana secara cermat dan efisien.
“Selain itu, menambah pengetahuan dan wawasan UMKM dalam pembuatan laporan keuangan yang sesuai standar SAK UMKM (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro k
Kecil dan Menengah serta mengukur kinerja keuangan melalui laporan keuangan dapat menilai seberapa baik bisnis dalam kinerja secara finansial,” ungkapnya.
Reza menerangkan kegiatan ini dilakukan untuk mendeteksi masalah laporan keuangan membantu dalam mengidentifikasi masalah finansial dengan cepat, seperti biaya yang tidak terduga atau penurunan pendapatan.
“Serta, membuat keputusan yang tepat dengan pemahaman yang baik tentang laporan keuangan dan dapat membuat keputusan yang lebih cerdas terkait dengan investasi, pengeluaran dan strategi bisnis,” tegasnya.
Sementara Kepala DKUPP Kabupaten Probolinggo Taufik Alami mengatakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu penggerak utama perekonomian nasional. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mengembangkan UMKM. Hal ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam mendorong perkembangan UMKM.
“Salah satunya pengusaha mikro perlu memiliki kemampuan menyusun laporan keuangan kegiatan usahanya yang relevan, handal, dapat dipahami dengan mudah serta jelas dan sesuai Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK UMKM),” katanya.
Taufik menerangkan aktivitas usaha dapat dipantau melalui perkembangan pendataan, besarnya pengeluaran serta keuntungan yang diperoleh selama satu periode. Dengan mengetahui perkembangan usaha pelaku UMKM dapat mengambil keputusan bisnis yang tepat.
“Banyak pengusaha ketika menjalankan kegiatan usahanya tidak membuat pencatatan keuangan dengan baik yang sesuai standar akuntansi, karena belum cukupnya pengetahuan mengenai sistem pencatatan keuangan sehingga menganggapnya bukan merupakan suatu hal yang penting,” jelasnya.
Menurut Taufik, rata-rata UMKM hanya mencatat uang kas masuk dan uang kas keluar saja, selisih antara uang kas masuk dan kas keluar selalu dianggap sebagai keuntungan. Padahal pembukuan untuk UMKM ini diperlukan agar laporan keuangannya lebih terstruktur.
“Kurangnya pengetahuan pelaku UMKM tentang cara menyusun laporan keuangan yang baik dan benar, terutama bagi UMKM yang baru berdiri, banyak pengusaha mengalami kesulitan dalam pengembangan usahanya ke depan,” terangnya.
Taufik berharap kepada peserta untuk mengikuti pelatihan penyusunan laporan keuangan ini dengan sungguh-sungguh, dengan tujuan meningkatkan keterampilan dalam pembuatan laporan keuangan sehingga UMKM dapat mengelola sumber daya dan menggunakan dana secara cermat dan efisien, menambah pengetahuan dan wawasan UMKM dalam pembuatan laporan keuangan yang sesuai standar SAK UMKM, dapat menilai seberapa baik bisnis dalam kinerja secara finansial, membuat keputusan yang tepat dengan pemahaman yang baik tentang laporan keuangan serta dapat membuat keputusan yang lebih cerdas terkait dengan investasi, pengeluaran dan strategi bisnis.
“Besar harapan kami, UMKM Kabupaten Probolinggo dapat menguasai laporan keuangan sehingga dapat meningkatkan usahanya. Kami siap untuk mendukung baik dari sisi pembinaan manajemen usaha mikro maupun pembinaan lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha mikro di wilayah Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya. (len/ari).