Pasuruan (Kabarpas.com) – Ratusan pelajar dan mahasiswa antusias mengikuti Workshop Jurnalistik, yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Salahuddin Pasuruan. Acara ini berlangsung di gedung 2 STAI Salahuddin Pasuruan, di jalan raya Warungdowo, Kabupaten Pasuruan.
Hadir sebagai pemateri dalam acara tersebut, yaitu Direktur Utama (Dirut) Kabarpas.com, Shohibul Hujjah dan wartawan TransTV, Irsya Priongko. Kedua narasumber ini secara bergantian memberikan materinya kepada para peserta.
“Salah satu kunci untuk menjadi seorang wartawan yang maslahat, ialah senantiasa menerapkan kode etik kejurnalistikan saat melakukan peliputan di lapangan. Karena dengan itulah yang akan menjadi pembeda antara wartawan maslahat dengan wartawan lainnya yang tidak maslahat,” ujar Shohibul Hujjah dihadapan ratusan peserta.
Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut. Pria yang akrab disapa Gus Oci ini, juga “mengembleng” para peserta untuk menjadi seorang wartawan maslahat. Di mana para peserta diminta untuk menggali isu yang sedang berkembang, lalu kemudian ditulis menjadi sebuah berita.
Pada kesempatan yang sama, wartawan Transtv, Irsya Priongko memberikan materi kepada para ratusan peserta tersebut, yaitu terkait pengalaman suka dan dukanya terjun di dunia jurnalistik
“Untuk menjadi wartawan televisi itu fisiknya harus selalu sehat dan kuat. Serta harus siap dalam melakukan peliputan kapan saja. Wartawan televisi berbeda dengan wartawan online maupun cetak. Sebab wartawan televisi dituntut untuk mendapatkan gambar visual secara detail dan bagus,” kata pria yang akrab disapa BI (Bung Irsya), saat memberikan materi.
Sementara itu, Ketua BEM STAI Salahuddin, Mis’at mengatakan, acara ini digelar dalam rangka untuk memberikan bekal kepada para mahasiswa terkait dunia jurnalistik.
“Harapannya melalui kegiatan ini, para peserta khususnya mahasiswa yang ikut bisa menulis dengan baik. Serta paling tidak melalui kegiatan ini bisa menjadi bekal bagi teman-teman yang nantinya ketika lulus kuliah bisa terjun menjadi seorang jurnalis,” pungkasnya. (***).