Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Probolinggo · 20 Feb 2016 20:00 WIB ·

Cerita Penggurus NU Jalin Keharmonisan dengan Umat Agama Lain di Sukapura


Cerita Penggurus NU Jalin Keharmonisan dengan Umat Agama Lain di Sukapura Perbesar

Dzikril Hakim, Probolinggo

(Kabarpas.com) – KONFRENSI Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo baru saja selesai digelar beberapa waktu yang lalu. Hasilnya KH Maksar dan Ali Wafa kembali dipercaya sebagai Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah MWC NU setempat masa khidmat 2016-2021.

Kedua tokoh masyarakat tersebut dipilih kembali sebagai Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah MWC NU setempat, lantaran selama ini mereka mampu menjalin keharmonisian dengan agama lain yang ada di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

Namun, kedua tokoh masyarakat tersebut harus tetap menjaga agar tidak terjadi ketersinggungan dengan masyarakat Hindu Tengger. Sebab dari 12 desa yang ada di wilayah setempat, hanya ada 7 desa saja yang memiliki kepengurusan ranting NU. Hal ini dikarenakan 5 desa lainnya mayoritas beragama Hindu Tengger.

“Menjadi pengurus NU di Kecamatan Sukapura sangatlah berat, karena medan dan alat komunikasi yang sering tidak ada signal serta keterbatasan SDM pengurus. Dan yang lebih utama lagi, ialah bagaimana menjaga agar tidak terjadi ketersinggungan dengan masyarakat Hindu Tengger,” kata Ketua Tanfidziyah MWC NU Kecamatan Sukapura, Ali Wafa kepada Kabarpas.com. Sabtu, (20/02/2016).

Kendati demikian, ia mengaku bahwa selama kepenggurusan dirinya sebagai Rais Syuriyah MWC NU Sukapura sebelumnya. Pihaknya telah berhasil mendirikan Desa Al Qur’an di tengah-tengah masyarakat Hindu Tengger, tepatnya yaitu di Desa Wonokerto Kecamatan Sukapura, kabupaten setempat.

“Alhamdulillah, pada saat mendirikan Desa Al-quran tersebut, tanpa ada pergesekan sedikitpun dengan penduduk desa yang beragama Hindu,” terangnya kepada Kabarpas.com.

Ali Wafa berharap, dengan berlangsungnya kegiatan keagamaan Islam Ahlussunnah wal Jamaah yang marak dan humanis terhadap pemeluk agama lain di wilayah Sukapura. Bisa terus terjalin. Sebab menurutnya, itu yang nantinya akan menjadi barometer kerukunan umat beragama di Kabupaten Probolinggo.

“Kami akan tetap berupaya agar NU bisa selalu tampil di depan dalam rangka menghidupkan kerukunan umat beragama dalam konteks NKRI. Disamping itu juga berupaya meletakkan Islam sebagai agama yang melekat di hati para pemeluknya. Bukan hanya melekat dan ada pada teks-teks suci, tapi Islam sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat serta menjadi tradisi dan nafas para pemeluknya,” pungkasnya. (***/gus).

Artikel ini telah dibaca 25 kali

Baca Lainnya

Jelang Perayaan Nataru, Gubernur Koster Minta Pasokan BBM di Bali Aman

3 Desember 2019 - 10:28 WIB

Pemkab Probolinggo Siap Ekspor Bawang Merah ke Thailand

2 Agustus 2019 - 23:53 WIB

Pos PAUD Jambangan Kenalkan Rasa Kebersamaan pada Baduta

2 Agustus 2019 - 22:56 WIB

Tiga Gudep Sekolah di Probolinggo Didatangi Tim Lomba Gudep Unggul Jatim

2 Agustus 2019 - 22:02 WIB

Pemkab Probolinggo Sosialisasikan Pendampingan DAK Fisik Pendidikan

29 April 2019 - 21:22 WIB

KPU Probolinggo Mulai Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilu 2019

29 April 2019 - 20:56 WIB

Trending di Kabar Probolinggo