Trenggalek, kabarpas.com – Drama 7 gol terjadi pada laga perdana Liga 3 grup D, yang mempertemukan tuan rumah Persiga Trenggalek melawan Persekama Kabupaten Madiun. Persiga menang telak 5-2 atas Persekama di Stadion Menak Sopal Trenggalek, Selasa (5/12/2023) sore.
Jalannya pertandingan babak pertama
Sejak kick off babak pertama dimulai Persiga langsung tampil menyerang dengan mengandalkan kecepatan dua sayapnya. Permainan satu dua sentuhan akhirnya berbuah manis. Umpan lambung dari sayap kanan sukses di manfaatkan oleh Ali Mustofa melalui tandukan tajam menit ke-10. Skor 1-0 untuk Persiga.
Unggul satu gol Persiga terus melakukan serangan baik dari kedua sayapnya ataupun dari lapangan tengah. Namun, Persekama berhasil melakukan serangan balik dan mencetak gol menit ke-15 melalui tendangan keras Marcel. Skor 1-1.
Ali Mustofa dan koleganya tersentak dengan gol balasan tersebut. Sehingga intensitas serangan ditingkatkan. Pada menit ke-25 Danang Wibisono berhasil mencetak gol. Skor 2-1 untuk Persiga. 7 menit kemudian giliran Al Qozi menggandakan keunggulan melalui tendangan first time. Skor 3-1 bertahan hingga babak pertama berakhir.
Jalannya babak kedua
Sama dengan babak pertama Persiga mengambil inisiatif menyerang sejak awal babak kedua. Sedangkan Persekama memilih bertahan total dengan sesekali melakukan serangan balik.
Sementara Persiga terus membombardir pertahanan Persekam. Adalah Wahyu Samudra yang berhasil memperbesar keunggulan menjadi 4-1 pada menit ke-55. Disusul gol Ali Mustofa menit ke-65. Sayangnya dua menit menjelang bubaran Persekama berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 2-5 melalui gol Cahya Saputra.
Dari hasil pantauan ada sekitar 11 peluang emas Persiga yang tidak bisa dikonversi menjadi gol. Baik melalui tendangan keras, sundulan kepala. Tak terkecuali one on one dengan penjaga gawang.
Usai laga, juru taktik Persiga, Mursyid Effendi bersyukur timnya bisa menang dengan skor telak 5-2. Namun, masih ada beberapa catatan yang akan dijadikan bahan evaluasi. “Gol pertama lawan karena anak-anak teledor karena keasyikan menyerang, “ucapnya.
Abah sapaan dia menuturkan, terkait 11 peluang emas yang gagal berbuah gol karena anak asuhnya terlalu bermain individual dan ingin mencetak gol sendiri. “Sepak bola adalah permainan tim. Saya akan evaluasi sebagai bekal pertandingan berikutnya, “kata mantan kapten Persebaya Surabaya (ags/gus).