Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Kabar Pasuruan · 26 Apr 2021 19:10 WIB ·

Melihat Masjid Tertua di Pasuruan yang Tampung Ribuan Jamaah


Melihat Masjid Tertua di Pasuruan yang Tampung Ribuan Jamaah Perbesar

Pasuruan, Kabarpas.com – Di Dusun Serambi, Desa Winongan Kidul, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, berdiri kokoh sebuah masjid di tengah pemukiman warga. Siapa sangka, masjid yang bisa menampung hingga seribu jamaah itu, merupakan salah satu masjid tertua di Kabupaten Pasuruan.

Tak ada yang mengetahui persis kapan masjid dengan ornamen mayoritas hijau tersebut dibangun. Warga sekitar lebih mengenalnya sebagai masjid tiban, dengan perkiraan usia ratusan tahun.

Pantauan kabarpas.com, bangunan masjid sudah direnovasi total. Meski begitu, sejumlah peninggalan seperti kendi atau gentong, mimbar tempat khotib khotbah dan ukiran kaligrafi dari kayu, masih dirawat dengan baik.

Juru kunci Masjid Jami’ Baitul Atiq, Abdul Rokhim mengatakan, literasi asal mula masjid sudah tidak bisa ditemui. Hanya, berdasarkan cerita turun temurun, disebutkan bahwa awalnya ukuran masjid 18 x 25 meter. Pasca renovasi, ukuran masjid menjadi 25 x 25 meter.

Keyakinan bahwa masjid itu tertua, dibuktikan dengan adanya makam Habib Sholeh Semendi yang berada di Winongan. Habib Sholeh punya anak Mbah Sakarudin Keboncandi dan Mbah Sakarudin mempunyai anak Mbah Selaga di Pasuruan.

“Kenapa seperti itu, karena Mbah Semendi ini kan orang Islam, maka otomatis membangun masjid. Bangunnya di mana ya di masjid ini, karena dulu di Winongan masjid pertama itu ya masjid Jamik ini,” kata Abdul Rokhim.

Soal usia pasti masjid, menurut Rokhim, bisa mengacu pada kaligrafi atas diatas imam masjid. Di tempat itu, ada tulisan masjid dibangun pada tahun 1296 Hijriah, atau 146 tahun silam.

“Mungkin sebelum ukuran itu dibuat sudah ada masjid ini menurut saya itu renovasi pertama, ” katanya menegaskan.

Kemudian, lanjut Rokhim, di Masjid Jami’ Baitul Atiq ini, juga ada Gentong atau kendi. Gentong yang merupakan wadah air untuk minum, diyakini sebagai kubah pertama di masjid itu.

Di gentong tersebut terdapat tulisan berhuruf China. Dijelaskan Rohim, tulisan di gentong oleh warga dulu sempat ditanyakan ke orang China di Winongan, karena warga penasaran arti dari tulisan itu. Tetapi tulisan itu merupakan tulisan China kuno sehingga susah difahami.

Oleh remaja masjid, sambung Rokhim, tulisan itu dicari artinya di google. Akhirnya diketahui bahwa gentong atau kendi itu ada pada zaman Dinasti Qing, dinasti yang berkuasa di China pada tahun 1636 hingga 1911.

“Dulu kendi ini dipasang di atas kubah masjid,” pungkas Rohim. (emn/gus).

Artikel ini telah dibaca 211 kali

Baca Lainnya

Pengelolaan Keuangan Daerah Akuntabel dan Transparan, Pemkot Pasuruan Raih Opini WTP 4 Tahun Berturut-turut

3 Mei 2024 - 09:14 WIB

Pimpin Upacara Hardiknas, Mas Adi : IPM Kota Pasuruan Terus Naik Capai 78,30 di Tahun 2023

2 Mei 2024 - 15:24 WIB

Ini Langkah Serius Pemkot Pasuruan Berantas Korupsi

30 April 2024 - 08:24 WIB

Dihadapan Wawali Adi Wibowo, CGP Beradu Inovasi di Lokakarya 7 Festival Panen Hasil Belajar 

29 April 2024 - 13:25 WIB

Gus Ipul dan Bunda Fatma Kompak Suarakan Pentingnya Peran Perempuan dalam Pembangunan Daerah

27 April 2024 - 17:19 WIB

Pemkot Pasuruan Gelar Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024

25 April 2024 - 15:14 WIB

Trending di Kabar Pasuruan