Reporter : Ajo
Editor : Titin Sukmawati
Pasuruan, Kabarpas.com – Di lingkup Pendidikan dan Kebijakan Kabupaten Pasuruan, nama Moh. Syukron Aby sudah tidak asing lagi. Bahkan, hampir sebagian orang familiar dengan pria yang akrab disapa Cak Syukron Aby tersebut.
Ditemui Kabarpas.com di ruang kerjanya, pria yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Pasuruan itu berbagi cerita bagaimana awal mula ia terjun di Dunia Pendidikan Kabupaten Pasuruan sejak tahun 2002 silam hingga sekarang.
“Sejak dulu kan saya sebagai aktivis dari IPNU hingga PMII, yang konsentrasi di bidang pendidikan, pelatihan dan penelitian. Sehingga saya merasa terpanggil untuk berkontribusi secara langsung mengajak masyarakat agar terlibat dalam ikut serta meningkatkan mutu dan layanan pendidikan. Dari situlah kemudian saya aktif di Dewan Pendidikan Kabupaten Pasuruan,” kata pria yang pernah nyantri di Pondok Pesantren Ngalah Purwosari dan mengenyam pendidikan di Lemhanas RI tahun 2012 itu kepada Kabarpas.com.
Bapak dua anak ini pun menambahkan, posisi strategis di Dewan Pendidikan yang ia duduki saat ini bukanlah hal yang mudah ia dapat. Karena ia harus melewati proses dari awal mula jadi anggota hingga sekarang mengantarkan dirinya menjadi sekretaris.
“Dengan komitmen yang tinggi dan berkontribusi serta berinovasi tanpa henti, itulah yang menghantarkan saya untuk menduduki jabatan seperti saat ini,” ujar pria kelahiran Pasuruan, 24 September 1981 tersebut.
Selain aktif di Dewan Pendidikan, alumnus S2 Universitas Negeri Malang angkatan 2010 ini, juga aktif di berbagai kegiatan. Di antaranya yaitu aktif di Teacher Learning Center (TLC), Distric Koordinator dalam program USAID Implementing Partner (2009), Tenaga ahli di bidang studi baseline pelaksana produk unggulan kabupaten pada Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal RI (2012).
“Saya juga aktif di beberapa penelitian mulai dari tim teknis strategi pemberantasan buta aksara melalui Bapedda,” ucap suami dari Lailatul Khusniah itu kepada Kabarpas.com.
Di luar kesibukannya yang padat, ia juga masih aktif menulis buku. Salah satu buku karya yaitu berjudul “Relevansi Dunia Usaha dan Dunia Industri terhadap Pengembangan Pendidikan di Kabupaten Pasuruan”.
Pria yang memiliki hobi membaca buku ini, juga menjadi trainer dan pembicara baik di tingkat lokal maupun nasional. Di antaranya yaitu menjadi trainer peningkatan kapasitas SDM di bidang leadership, team work, team building dan analisiis kebijakan publik serta Public Relation.
“Dalam memasuki era sekarang ini, kita harus mempunyai bekal, salah satunya yaitu kita harus bisa bersinergi dan berkolaborasi. Karena dengan itu akan muncul sebuah kekuatan utk bersama-sama berkontribusi membangun bangsa Indonesia di masa mendatang,” tutup mantan Ketua Pimpinan Pusat IPNU 2009 -2012 tersebut. (ajo/tin).