Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Kabar Probolinggo · 26 Feb 2019

Turunkan Angka Kematian Ibu-Bayi, Dinkes Probolinggo Gelar Workshop Peningkatan Kapasitas Bidan Desa


Turunkan Angka Kematian Ibu-Bayi, Dinkes Probolinggo Gelar Workshop Peningkatan Kapasitas Bidan Desa Perbesar

Reporter : Amelia Putri

Editor : Anis Natasya

 

Probolinggo, Kabarpas.com – Sebagai salah satu upaya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo menggelar workshop peningkatan kapasitas bidan desa di ruang pertemuan Tengger Kantor Bupati Probolinggo, Selasa (26/2/2019).

Kegiatan ini diikuti oleh 170 orang bidan desa dari 17 puskesmas di Kabupaten Probolinggo. Selama kegiatan para bidan tersebut mendapatkan materi tentang tata laksana ibu hamil dengan penyakit menular atau tidak menular dari dokter spesialis penyakit dalam serta pencegahan bayi lahir dengan BBLR dari dokter spesialis kebidanan. Serta review persalinan normal dan komplikasi dari fasilitator.

Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Yoelijanto mengatakan kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk menindaklanjuti petunjuk dari Bupati Probolinggo dalam hal penurunan AKI, AKB dan Demam Berdarah Dengue (DBD). Demi mewujudkan hal tersebut, semua jajaran harus berkomitmen yang sama untuk menurunkan AKI, AKB dan DBD.

“Untuk mencapai penyamaan komitmen tersebut salah satunya dilakukan dengan penguatan materi meliputi pertolongan persalinan dan penanganan kasus DBD. Diharapkan outcomenya angka kesakitan dan kematian menurun,” katanya.

Menurut Anang, di Kabupaten Probolinggo jumlah kesakitan dan kematian bayi masih cukup tinggi. Pada tahun 2017 sebanyak 190 kasus dan tahun 2018 sebanyak 242 kasus. Jumlah kematian bayi dari tahun 2017 ke tahun 2018 mengalami kenaikan yang cukup banyak. Sedangkan kematian ibu tahun 2017 sebesar 16 kasus dan tahun 2018 sebesar 12 kasus. Kematian ibu dalam 5 tahun terakhir sudah mengalami penurunan.

“Dari hasil penelusuran kejadian kematian bayi ditemukan ada 3 faktor keterlambatan dalam memperoleh pertolongan yang dibutuhkan. Diantaranya, karena terlambat mendeteksi adanya resiko tinggi, mengambil keputusan dan mencapai saran pelayanan kesehatan. Hal tersebut perlu penelusuran akar penyebab masalahnya,” jelasnya.

Sementara Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Kabupaten Probolinggo Sutilah mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Probolinggo. Dengan kegiatan ini maka bidan desa memahami tupoksinya dan mampu mendeteksi resiko tinggi kehamilan dan melakukan rujukan yang standart. Disamping mampu melaksanakan dan memahami apliasi SIMAMI.

“Bidan koordinator merupakan bidan yang bertanggungjawab terhadap pelayanan kesehatan ibu dan anak di wilayah kerja puskesmas, baik pelayanan yang dilakukan di puskesmas maupun bidan di desa. Bidan di desa mendapatkan pengawasan langsung oleh bidan koordinator baik teknis maupun non teknis di wilayah kerja puskesmas yang akan dikoordinasikan kepada kepala puskesmas,” ungkapnya. (mel/nis).

Artikel ini telah dibaca 68 kali

Baca Lainnya

Rumah Khitan NU dan Baznas Gelar Baksos Khitanan Massal

19 Agustus 2025 - 08:40

Hadiri Festival Si Tepat BTPN Syariah Kamis Besok, Ada Rekrutmen hingga Bazar

18 Agustus 2025 - 14:11

Mujadalah Kiai Kampung Serukan Tiga Pesan Penting Jelang Kemerdekaan RI

16 Agustus 2025 - 17:48

PT. HM Sampoerna Plan Kraksaan Gelar Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen

15 Agustus 2025 - 12:47

Dinilai Strategis, Investor China Tertarik Kelola GWS

13 Agustus 2025 - 13:21

Lolos Seleknas, Tiga Atlet Kurash Bakal Bertanding di Kejuaraan Asia Championship 2025

12 Agustus 2025 - 07:55

Trending di Kabar Probolinggo