Oleh : Johar Samudra, Lekok
(Kabarpas.com) – BERMAIN sky biasanya dilakukan di atas salju. Namun, bagi sejumlah anak-anak di pesisir pantai utara Kabupaten Pasuruan, bermain sky bisa dilakukan di atas lumpur atau yang disebut dengan ski lot.
Ya, permainan ski lot ini kini telah menjadi salah satu kesibukan anak-anak di Desa Tambak Lekok, Kecamatan Lekok, kabupaten setempat sebagai pengisi liburan sekolah mereka.
Untuk sekedar diketahui, ski lot merupakan sebuah permainan dengan papan ski di atas celot (Madura : lumpur) dengan menggunakan sepotong papan yang biasanya digunakan oleh para nelayan untuk mencari kerang di pinggir pantai.
Bahkan, belakangan ini Ski Lot Lekok telah menjadi salah satu obyek wisata pantai, yang biasanya digelar setiap tahun sekali, tepatnya pada hari raya ketujuh atau Hari Lebaran Ketupat di pantai tersebut.
Salah satunya seperti yang terpantau Kabarpas.com pada Kamis (25/12/2014) siang tadi. Tanpa kenal sengatan sinar matahari yang cukup panas, sejumlah anak-anak yang masih duduk di bangku SD ini, rela berjalan kaki tanpa alas kaki dari rumah mereka, guna menyisiri tambak sejauh kiloan meter untuk menuju pantai.
Saat tiba di pinggir pantai, mereka terlebih dulu membersihkan papan selancar yang telah dibawanya tersebut. Dan setelah dirasa bersih, barulah mereka menceburkan diri ke lumpur pantai untuk bermain ski lot.
Cara permainan ski lot sendiri sangatlah mudah. Yakni, cukup dua tangan memengangi papan selancar, sementara kaki menganyunkan ke lumpur. Hingga akhirnya papan itu bisa dijalankan di atas lumpur.
Nah, begitu selancar berjalan di atas lumpur, sang anak pantai ini terus berdiri di atas papan seperti layaknya bermain sky beneran. Namun, bila badan kurang seimbang. Maka akan si pemain ski itu akan jatuh hingga sekujur tubuhnya akan dipenuhi dengan lumpur. Meski demikian, dalam permainan ini tak ada juara atau pemenang. Karena permainannya hanya untuk mengisi liburan sekolah.
“Yuk kita mulai berlomba adu cepat,” kata Misbahun Munir, salah satu anak SD yang kala itu akan beraksi bermain ski lot di pinggir pantai setempat, bersama dengan teman-temannya.
Sementara itu, Munib (46) salah satu ayah dari anak-anak tersebut mengaku, sangat mendukung dengan adanya permainan ini. Sebab menurutnya, selain gratis permainan ini juga menjadi salah satu warisan nenek moyang mereka yang perlu untuk dijaga dan dilestarikan hingga generasi selanjutnya.
“Daripada liburan mereka diisi dengan main Playstation atau PS di rental, yang pastinya mengeluarkan biaya dan bisa membuat anak lupa waktu. Mending saya setuju mereka main ski lot ini saja,” terangnya kepada Kabarpas.com
Namun, sayangnya permainan ski lot anak-anak ini tak bisa dilanjutkan hingga sore hari, mengingat air laut mulai pasang dan lumpur di sisi pantai pun mulai tergenang air.
“Setelah air laut mulai pasang mereka langsung mengakhiri permainannya. Dan kemudian membersihkan badan dengan mandi di laut, lalu kemudian kembali ke rumah mereka masing-masing untuk menjalankan kegiatan lainnya seperti shalat dan mengaji,” pungkasnya. (uje).