Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Kabar Malang · 14 Feb 2018

Ridwan Hisjam Apresiasi Perkembangan Perfilman Tanah Air


Ridwan Hisjam Apresiasi Perkembangan Perfilman Tanah Air Perbesar

Reporter : Puguh
Editor : Memey Mega

Malang, Kabarpas.com – Dunia perfilman tanah air semakin menunjukan kualitasnya. Bahkan banyak film-film Indonesia yang mampu masuk box office dunia.

Melihat perkembangan yang kian pesat, Ridwan Hisjam, Anggota Komisi X DPR RI mengatakan jika film juga memiliki peran dalam meningkatkan pariwisata yang ada di Indonesia. Sehingga adanya undang-undang perfilman diharap mampu menciptakan film yang berkualitas.

“Tahun 2009 telah disahkan UU No.33 Tahun 2009 tentang Perfilman. Lahirnya UU ini merupakan jawaban dari salah satu tuntutan gerakan reformasi 1998, yaitu diadakannya reformasi dalam bidang politik dan kebudayaan. Film sebagai karya seni budaya dianggap sebagai media dinamis yang berubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan perubahan yang ada di masyarakat,” terang politisi Partai Golkar tersebut dalam acara Rapat Koordinasi Pengembangan Perfilman – Pusat Pengembangan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Kota Batu, Rabu (14/2).

Dia juga menceritakan jika pada masa reformasi, Komisi X DPR RI pada menerima aspirasi untuk merevisi UU No 8 Tahun 1992 tentang Perfilman, dari Badan Pertimbangan Perfilman Nasional, Persatuan Artis Film Indonesia, Karyawan Film dan Televisi, serta Masyarakat Film dal RDPU tanggal 1 Februari 2007. Beberapa usulan perbaikan terhadap UU Perfilman antara lain mengenai; (i) badan penilaian perfilman; (ii) usaha perfilman; (iii) jaminan perlindungan tenaga kerja di dunia perfilman; (iv) sumber pendanaan perfilman; dan (v) akreditasi dan sertifikasi profesi.

“Beberapa usulan tersebut sudah dimuat dalam UU No.33 Tahun 2009 tentang Perfilman, dan materi muatan dalam UU ini dianggap sudah mewakili tuntutan reformasi pada waktu itu. Beberapa materi muatan yang dianggap reformasi antara lain mengenai sensor film, jaminan perlindungan, pendanaan perfilman, akreditasi dan sertifikasi,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, demi terus menumbuhkan industri perfilman tanah air. Anggota legislatif akan terus mendorong pemerintah untuk memperhatikan dunia perfilman.

“Dari para pemangku kepentingan yang disebutkan dalam undang-undangnya, perlu dilakukan pengkajian dan penyelarasan yang dituangkan dalam Naskah Akademik. Kajian dan penyelarasan dilakukan oleh Badan Keahlian Dewan berdasarkan permintaan dari Komisi X DPR RI atau Badan Legislasi” tutu Wakil Ketua Fraksi Golkar tersebut. (Guh/Mey)

Artikel ini telah dibaca 21 kali

Baca Lainnya

Canggih, Peta Objek Wisata Jember Kini Dibekali Narasi dan Google Maps

19 Agustus 2025 - 17:22

Sudah 6 Tahun Tak Lakukan Eksekusi, Warga Jember Gugat Kejaksaan Agung dan Lembaga Hukum Lainnya

19 Agustus 2025 - 17:03

Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah di Kota Pasuruan, Tekan Inflasi dan Jaga Ketahanan Pangan

19 Agustus 2025 - 15:43

Belajar Berbagi dari Hujan

19 Agustus 2025 - 11:21

Kemenag Selesaikan PPG Daljab Guru PAI 2025, Tahun Depan Siap Terima Tunjangan Profesi

19 Agustus 2025 - 11:11

Rumah Khitan NU dan Baznas Gelar Baksos Khitanan Massal

19 Agustus 2025 - 08:40

Trending di Kabar Probolinggo