Probolinggo (Kabarpas.com) – Ratusan warga dari Desa Jabung Candi, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo melurug kantor Balai Desa Jabung wetan. Pasalnya, Kepala Desa setempat, Saiful Bahri dituntut untuk mundur dari jabatannya, lantaran diduga menyelingkuhi istri Kades Jabung Candi bernama Yuliati Ningsih, yang tak lain merupakan ketua PKK desa.
Ratusan warga yang sudah naik pitam dengan adanya kabar tersebut, langsung seketika menggeruduk ke Balai Desa guna mencari Saiful Bahri. Namun, ternyata Saiful tidak ada di tempat. Sehingga akhirnya perwakilan masa hanya menemui perangkat desa yang juga bungkam karena tidak mengetahui keberadaan kepala desanya.
Masa yang mulai terpancing emosinya lantaran tak mendapati kades, mulai berulah. Namun, aksi mereka berhasil diredam oleh sekitar 140 anggota polisi gabungan dari Polres Probolinggo dan Lumajang yang sejak pagi bersiaga mengamankan Balai Desa dan berjaga untuk menghindari terjadinya kericuhan.
“Setelah mengetahui akan adanya unjuk rasa di Desa Jabung Wetan, kami langsung berkoordinasi dengan anggota untuk melakukan pengaman,” ujar Kabag Ops Polres Probolinggo Kompol Budi Sulistyanto kepada Kabarpas.com. Rabu, (25/11/2015).
Camat Paiton, M Yasin mengaku, kalau dirinya sangat menyangkan dengan adanya aksi unjuk rasa tersebut. Sebab menurutnya, aksi unjuk rasa itu seharusnya jangan dilakukan. Karena ada peraturan dan hukum yang berlaku apabila benar kades Jabung Wetan berselingkuh dengan istri kades Jabung Candi.
“Sebenarnya masalah ini bisa diselesaikan dengan cara baik-baik, dan tak perlu melibatkan masa, dan apabila terbukti maka masalah tindakan asusila ini dapat dibawa ke badan kehormatan,” terangnya.
Sementara itu, kasus dugaan perselingkuhan ini mulai terkuak, lantaran istri dari Saiful yakni Nafisa sempat merekam perbincangan suaminya dengan wanita lain, yaitu Yuliati yang tak lain istri dari Ahmad Haris kades Jabung Wetan.
Setelah itu, perbincangan tersebut ia kirimkan ke suami Yuliati yakni Ahmad Haris. Jelas saja hal itu membuat berang Ahmad Haris yang langsung menceraikan istrinya Yuliati. Dan beberapa hari kemudian Haris membawa masa untuk melurug Balai Desa Jabung Wetan untuk menemui Saiful.
“Dia sudah tidak pantas lagi memimpin Desa Jabung Wetan, dan gara-gara masalah ini rumah tangga saya rusak dan kemarin saya sudah daftarkan perceraian dengan istri saya di pengadilan agama,” ungkap Ahmad Haris.
Di sisi lain, Ahmad Haris mengancam, apabila dalam waktu 14 hari tuntutannya agar Saiful mengundurkan diri tak digubris. Maka dia berjanji akan mendatangkan massa yang lebih besar dan brutal. “Saya berani bertaruh nyawa untuk terpenuhi tuntutan ini,” pungkasnya. (odi/abu).