Probolinggo, Kabarpas.com – Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Kabupaten Probolinggo menggelar refreshment dan sertifikasi kompetensi kerja petugas K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) konstruksi di aula Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan yang diikuti oleh 32 orang peserta dari penyedia jasa konstruksi dan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo ini dibuka secara resmi oleh Ketua Dewan Pakar PII Cabang Kabupaten Probolinggo Dr Robby Siswanto, ST., MT.
Selama kegiatan mereka mendapatkan materi dan kisi-kisi sertifikasi kompetensi kerja K3 konstruksi oleh narasumber dari Perkumpulan Ahli Keselamatan Konstruksi Indonesia (PAKKI) serta uji sertifikasi kompetensi kerja K3 konstruksi oleh Asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) K3 Konstruksi.
Ketua PII Cabang Kabupaten Probolinggo Ir Nuriz Zamzami, ST.,MT mengungkapkan kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan penyegaran ilmu pengetahuan sebagai petugas K3 konstruksi. Tujuannya agar terwujudnya meningkatnya kemampuan petugas K3 konstruksi di wilayah Kabupaten Probolinggo.
”Refreshment dan sertifikasi kompetensi kerja K3 konstruksi bermanfaat untuk meningkatkan sumber daya manusia jasa konstruksi sebagai petugas K3 konstruksi di Kabupaten Probolinggo, meningkatkan sumber daya manusia jasa konstruksi dalam memahami tugas dan fungsi sebagai petugas K3 konstruksi serta mewujudkan sumber daya manusia jasa konstruksi yang berdaya saing dalam tingkat nasional di Kabupaten Probolinggo,” ungkapnya.
Menurut Nuriz, kebutuhan pekerja jasa konstruksi yang tersertifikasi di Kabupaten Probolinggo, pelaksana gedung sebanyak 74 orang, pelaksana jalan sebanyak 58 orang, pelaksana sumber daya air sebanyak 48 orang, pelaksana konstruksi bangunan unit distribusi SPAM sebanyak 13 orang, petugas K3 konstruksi sebanyak 179 orang dan tukang bangunan umum sebanyak 1.780 orang.
”Ketersediaan pekerja jasa konstruksi yang tersertifikasi di Kabupaten Probolinggo, pelaksana gedung sebanyak 23 orang, pelaksana jalan sebanyak 30 orang, pelaksana sumber daya air sebanyak 23 orang, pelaksana konstruksi bangunan unit distribusi SPAM masih belum ada, petugas K3 konstruksi sebanyak 48 orang dan tukang bangunan umum sebanyak 58 orang,” jelasnya.
Sementara Ketua Dewan Pakar PII Cabang Kabupaten Probolinggo Dr Robby Siswanto, ST., MT mengatakan PII Cabang Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) merupakan sebuah lembaga independen yang dibentuk pemerintah untuk melaksanakan ketentuan pasal 18 ayat (5) Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
“PII Cabang Kabupaten Probolinggo bersama BNSP menyelenggarakan uji kompetensi untuk mendapatkan SKK (Sertifikat Kompetensi Kerja) bagi para pelaku pengadaan barang jasa pemerintah dan penyelenggara konstruksi antara lain dari UKPBJ dan penyedia (kontraktor maupun konsultan),” katanya.
Robby menjelaskan sertifikat tersebut menjadi salah satu persyaratan bagi penyedia dalam mengikuti proses pengadaan barang dan jasa pemerintah. “Penerapan K3 dalam kegiatan konstruksi sangat penting untuk mitigasi resiko terjadinya kecelakaan kerja,” jelasnya.
Menurut Robby, beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan di area kerja antara lain manusia, lingkungan dan alat kerja serta peralatan untuk mendukung keselamatan kerja.
“Faktor yang pertama yang bisa memungkinkan terjadinya suatu kecelakaan dalam area kerja adalah faktor manusia. Pada dasarnya semakin banyak peralatan yang digunakan dan juga semakin rumit peralatan tersebut, maka akan semakin membuat resiko terjadinya kecelakaan.Biasanya terjadi akibat dari kecerobohan dan juga faktor alami yang dimiliki oleh manusia,” terangnya.
Terkait dengan lingkungan dan alat kerja Robby mencontohkan yang sering terjadi adalah adanya gangguan bising dari suara yang ditimbulkan oleh alat yang digunakan selama bekerja. “Peralatan keselamatan sangat penting sekali kegunaanya untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaaan,” pungkasnya. (sam/ian).