Reporter : Sam Demit
Editor : Memey Mega
Malang, Kabarpas.com – Aksi unjuk rasa dalam memperingati hari buruh internasional (May Day) yang dilaksanakan di depan seputaran Jl.Tugu Klojen Kota Malang, diikuti tiga aliansi di antaranya yaitu Aliansi Front Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI) , Aliansi Mahasiswa Malang Bersatu dan Aliansi Rakyat Malang Bersatu (ARMB).
Aksi unjuk rasa yang dimulai pukul 10.00 Wib sampai 14.00 Wib ini, diikuti sekitar 350 peserta dari gabungan tiga aliansi yang menyebabkan seputaran Jalan Tugu sampai Balaikota Malang dikepung para pengunjuk rasa.
Kendati demikian, dalam pelaksanaan aksi memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) di Malang ini berjalan tertib dan damai.
Beberapa poin tuntutan yang diserukan masa aksi tersebut, di antaranya tolak politik upah murah, hapus sistem kerja kontrak, outsourcing, magang, dan PHK sepihak.
Percepat pengkajian PP 78 Tahun 2015.
Berikan hak normatif buruh perempuan. Tolak pemberangusan serikat dan berikan jaminan perlindungan hukum kepada aktivis serikat buruh, wujudkan kebebasan berserikat, berkumpul, berorganisasi, dan kebebasan berekspresi, menyatakan pendapat bagi rakyat.
Berikan sanksi tegas kepada perusahaan yang tidak membayar BPJS. Wujudkan pendidikan gratis, ilmiah, demokratis, serta bervisi kerakyatan. Dan Nasionalisasi aset asing di bawah kontrol rakyat
Sementara massa aksi perayaan Hari Buruh menamakan diri Aliansi Mahasiswa Malang Bersatu dan Aliansi Rakyat Malang Bersatu (ARMB) menggelar unjuk rasa di depan Balai Kota Malang dan DPRD Kota Malang, mereka menyerukan keadilan bagi ribuan pekerja Freeport Indonesia yang alami PHK.
Perwakilan ARMB, Agung Ferry Widiatmoko menjelaskan, banyak hak – hak buruh yang belum diberikan akibat PHK secara ilegal. Berdasarkan catatannya, ada 8.300 buruh atau pekerja Freeport diberhentikan bersamaan pada 2017 silam. Sejumlah 68 pekerja diantaranya warga Malang. Mereka telah bekerja sejak 2008.
“Mereka tidak menerima hak apapun setelah PHK. Kami sekarang menyerukan kembalikan hak – hak buruh yang telah di-PHK. Kami melawan kapitalisme,” kata Agung ditemui di sela-sela aksi. (dem/mey).