Malang, Kabarpas.com – MAN 2 Kota Malang kembali memutuskan pembelajaran daring setelah ada 8 siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19. Hal tersebut sesuai Surat Edaran Nomor B-061/Ma.13.25.02/HM.01/01/2022 yang ditandatangani oleh Kepala MAN 2 Kota Malang Mohammad Husnan.
Hal ini pun membuat MAN 2 Kota Malang memutuskan kebijakan untuk sekolah secara daring per tanggal 18 Januari 2022.
Kepala MAN 2 Kota Malang Mohammad Husnan mengatakan, pembelajaran kembali dilakukan daring karena ada siswa yang terpapar Covid-19.
“Mulai hari Selasa kemaren dihentikan, Kami sudah melakukan rapat dengan guru, dan meminta masukan dari Kantor Kemenag Kota Malang serta Dinas Kesehatan. Sepakat untuk melakukan pembelajaran daring,” kata Mohammad Husman kepada Kabarpas.com, Rabu (19/1/2022).
Disampaikan juga siswa tersebut dinyatakan terpapar Covid-19 pada hari Jumat lalu. Namun demikian, pada hari sebelumnya siswa tersebut masih mengikuti pembelajaran tatap muka.
“Tanggal 8 (Januari) dia dengan teman-teman sekolah lain menghadiri acara pernikahan di Kepanjen. Kemudian hari Senin anak ini masuk ke sekolah. Merasa sudah nggak enak badan pada hari Jumat malam setelah di PCR ternyata anak ini positif,” katanya.
Selanjutnya, pihak sekolah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang untuk melakukan pelacakan sejumlah siswa dan guru yang terindikasi kontak erat. Dimana total ada sekitar 39 siswa dan guru yang dilakukan tes swab antigen.
Dari delapan siswa yang terpapar Covid-19, 2 orang di antaranya disertai gejala demam, batuk, dan flu, termasuk satu siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 di awal. Enam orang lainnya tengah menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing, dengan pengawasan petugas dinas kesehatan.
“Mulai membaik yang sedang isolasi di rumah. Jadi awalnya di kepalanya agak berat, kemudian flu, agak batuk demam, Alhamdulillah ini dihubungi kontak terus tiap hari tinggal tenggorokannya yang masih sakit,” tandasnya.
Selama sekolah daring, pihak sekolah terus berkoordinasi dengan para orang tua atau wali murid, melalui wali kelas. Tak hanya itu, tim UKS dan Satgas COVID-19 serta masing-masing petugas puskesmas asal siswa juga berkoordinasi.
“Wali kelas juga sudah ikut memantau juga bahkan anak yang positif dipantau juga,” tutupnya. (Lif/Rit).