Pasuruan, Kabarpas.com – Hutan Mangrove penahan abrasi air laut di Desa Patuguran, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, dimanfaatkan warga untuk tempat wisata. Yang lebih menarik, akses masuk menuju Jungle Track Wisata Mangrove Patuguran (JWMP), harus menyeberang sungai dengan perahu karena tidak ada akses jalur darat.
Hutan Mangrove seluas 100 hektar di wilayah Rejoso, sejak 2019 lalu dikelola warga untuk tempat wisata alam dan edukasi.
Wisata tersebut dilengkapi fasilitas seperti toilet, cafe, mushola, dan tempat-tempat duduk.
Tempat wisata alam mangrove tersebut menyuguhkan banyak pepohonan mangrove, keindahan alam dan udara yang sejuk.
“Cocok untuk tempat bersantai bersama keluarga,” ujar Muhammad Ilyas, pengelola JWMP kepada Kabarpas.com.
Selain untuk refreshing, ada hal menarik di tempat wisata tersebut. Akses masuk harus menyusuri sungai dengan menggunakan perahu. Jarak yang ditempuh sekitar 1 kilometer, karena tidak ada jalur darat.
“Masuk dengan memanfaatkan perahu nelayan. Sehingga dapat membantu pendapatan para nelayan juga,” ungkap Ilyas.
Para pengunjung juga bisa menuju pesisir laut dengan menggunakan perahu.
“Menarik, tempatnya sejuk, dan tarifnya murah. Berwisata ke tempat ini karena ingin tahu Hutan Mangrove seperti apa,” ujar Ahmad Taufik, salah satu pengunjung. (Jun/Diz).