Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Pojokan · 3 Feb 2022

Menakar Kekuatan Milenial di Tahun Politik 2022


Menakar Kekuatan Milenial di Tahun Politik 2022 Perbesar


Oleh: M. Robet Rifqi Habibi., S.Pd.,

(Wasekjend Bidang Otonomi Daerah dan Pemberdayaan Desa – PB Himpunan Mahasiswa Islam/ Direktur Utama Indonesia Opinion and Policy).

KABARPAS.COM – AWAL tahun 2022 adalah masa dalam penentuan pemilihan umum 2024 yang di tetapkan pada tanggal 14 Februari 2024 dengan pemilihan serentak di seluruh wilayah Indonesia. Serta pada tanggal 27 November 2024 sebagai hari pemungutan suara.

Bagaikan perlombaan lari estafet yang harus mencapai titik point di tanggal yang telah ditetapkan sebagai tanggal politik. Sehingga garis finishnya di tentukan pada tanggal tersebut. Dengan adanya penetapan jadwal penyelenggaraan pemilu 2024, partai politik di uji selama dua tahun untuk melatih diri, menguji kemampuan setiap partai dan di uji dengan konsiS\stensi elektabilitas partai selama kurang lebih dua tahun ke depan.

Menilik kembali pada pemilihan umum pada tahun 2019, kita melihat ujung tombak partai politik adalah
para generasi milenial yang semakin cakap dan dewasa dalam memilih sikap politik. Sehingga ini
menjadi target para partai politik untuk dapat menaikan elektabilitas dan meningkatkan kinerja partai sampai tahun 2024.

Tantangan Milenial Dalam Pemilu 2024
Pertama, tantangan dinamika politik. Tantangan itu tak dapat dielakkan lantaran pemilu serentak 2024
punya makna strategis bagi masyarakat dan tentunya partai politik, yakni sebagai menentukan pemimpin tertinggi di Indonesia dan sebagai penobatan partai politik yang terkuat dan konsisten.

Di sisi lain, partai akan berjuang habis-habisan untuk bisa meraih kemenangan sebesar-besarnya. Dengan di panaskannya mesin partai pada pilkada 2020 menjadi titik awal untuk menuju tahun 2024.

Kedua, tantangan figur. Harus diakui bahwa perjalanan pemilu sejak 2014 hingga kini masih
menggambarkan kekuatan figur sebagai modal utama dalam merengkuh kemenangan pemilu. Figur telah menggeser dominasi mesin parpol dalam memengaruhi pilihan. Dalam kontestasi pemilu, figur yang diusung jauh lebih penting ketimbang partai yang mengusung. (***).

Artikel ini telah dibaca 15 kali

Baca Lainnya

Menilai Sejarah Secara Utuh: Saatnya Bangsa Membaca Kembali Warisan Soeharto dengan Kedewasaan Kolektif

9 November 2025 - 23:51

Uang Bau Rp250 Ribu: Harga Murah untuk Menukar Hak Hidup Sehat 

8 November 2025 - 08:22

Pidato Presiden Prabowo di Sidang PBB: Posisi Strategis Indonesia dalam Lingkaran Geopolitik Global

23 September 2025 - 07:19

Kebaikan Kecil, Dampak Besar

25 Agustus 2025 - 08:47

Belajar Berbagi dari Hujan

19 Agustus 2025 - 11:21

Kebenaran Tak Lagi Penting, Asal Komentarnya Banyak

29 Juli 2025 - 12:58

Trending di Kabar Terkini